SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Kebakaran yang menghanguskan 20 rumah kayu dan 10 toko di Jalan Muhammadiyah, Gampong Kramat Dalam, Kota Sigli, Pidie, Jumat (1/6/2018) pukul 22.00 WIB, menyisakan duka mendalam bagi para korban.
Marjoni Abdul Muthallib, adalah satu di antara korban dalam musibah tersebut.
“Mohon doa dari abang semua agar kami sekeluarga sabar menghadapi ujian kebakaran yang menghanguskan rumah kami tadi malam. Kami hanya mampu menyelamatkan anak-anak, sedangkan semua barang-barang lain di rumah hangus,” tulis Marjoni dalam pesan Whatsapp kepada Serambinews.com.
“Kami atas nama keluarga korban kebakaran di Gampong Kramat Dalam, sangat menyesalkan upaya pencegahan api yang baru menyala di sebuah rumah kosong yang berada di belakang rumah kami,” kata Marjoni.
Menurut dia, sumber api tersebut bermula dari mercon (petasan). Beberapa saat setelah api membakar rumah kosong, dua armada pemadam datang cepat ke lokasi.
Warga pun merasa tenang karena berpikir api akan dapat segera ditangani.
Baca: Curi Sepmor di Bener Meriah Lalu Bawa Kabur ke Gayo Lues, Pria 47 Tahun Diringkus Polisi
Baca: Rusuh Jakmania dan Bonek, Mobil PS Tira Dirusak, Anggota TNI Terluka, Wartawan Dipukul, HP Dirampas
Baca: Paus Ini Mati Dipinggir Pantai, Tapi yang Ditemukan Dalam Perutnya Sungguh Mengejutkan
“Kami berfikir kehadiran dua armada pemadam kebakaran ini membantu mencegah kobaran api yang lebih besar. Tapi kenyataannya kehadiran dua unit armada pemadam justru membuat kobaran api semakin besar, hingga menjalar ke dapur rumah kami dan terus merembet ke rumah-rumah tetangga lain,” ujarnya.
“Kami tidak tau apakah dua armada pemadam yang tiba pertama di lokasi itu tidak ada air dalam tangki atau memang petugas pemadam kebakaran Pidie yang masih amatiran dalam menanggulangi bencana kebakaran seperti yang kami alami ini,” tambahnya.
Ia mengakui bahwa ini sebuah musibah yang harus diterima dengan penuh keikhlasan atas ujian Allah.
Tapi kesiagaan sebuah lembaga penanggulangan bencana, seperti unit pemadam kebakaran, sangat penting untuk menanggulangi dan mencegah banyaknya warga yang menjadi korban.
Ia meminta Pemkab Pidie mengevaluasi kinerja pimpinan unit pemadam kebakaran, sehingga bisa bekerja lebih disiplin dan selalu siap siaga. Tidak hanya sebatas tukar shift piket di kantor setiap hari.
Petugas pemadam betul-betul perlu dibekali dengan keahlian dalam penanggulangan kebencanaan kebakaran.
"Cukup kami korban terakhir yang melihat begitu mobil pemadam tiba harus cari sumber air dulu, baru balik lagi siram api yang sudah membakar rumah-rumah warga,” tulis Marjoni.
Baca: Tanggapi Komentar Karo Hukum Soal KIP, Azhari Cagee: Pemerintah Aceh Jangan Panik
Baca: Digelar Agustus, PKA 7 Suguhkan Puluhan Rangkaian Atraksi Seni Budaya
Baca: Pencurian Listrik Masih Marak di Banda Aceh, Nilainya Hampir Rp 1 Miliar per Bulan
Kinerja sudah maksimal
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Apriadi SSos kepada Serambinews.com, Minggu (3/6/2018) malam mengatakan, penanganan pemadaman api saat insiden kebakaran yang menghangus pemukiman warga Gampong Keuramat Dalam, Kecamatan Kota Sigli, Pidie telah dilakukan dengan upaya maksimal.