"Sungai itu satu aliran Sungai Brantas dengan lokasi penemuan di Sidoarjo," ungkapnya.
Ia menambahkan, ikan monster tersebut merupakan jenis ikan predator yang sangat berbahaya.
"Ikan ini termasuk ikan predator yang bisa menghabiskan ikan lokal di Sungai Brantas dan bisa juga menyebarkan penyakit yang mungkin tidak dikenal di perikanan Indonesia," lanjut Andreas.
Karenanya, Ecoton terus berkoordinasi dengan perangkat desa setempat dan Dinas Perikanan Jawa Timur terkait persoalan ini.
"Kami juga mengambil isi lambung ikan yang ditemukan itu untuk diperiksa makanannya," tukasnya.
Baca: KIP Subulussalam Gunakan Perahu untuk Antar Logistik Pilkada ke Desa di Seberang Sungai
Baca: Harga TBS Kelapa Sawit di Barat Selatan Aceh Anjlok, Rp 800 Per Kilogram
Pihaknya menduga, ikan ini merupakan ikan peliharaan peternak atau penghobi yang lepas ke sungai.
Makanya, dia mengimbau agar masyarakat yang memelihara ikan jenis ini tidak melepas ke sungai karena termasuk ikan predator yang membahayakan ekosistem Sungai Brantas.
Ada di Sungai Ciliwung
Ikan monster ini juga pernah ditemukan di aliran Sungai Ciiwung, Kota Bogor sekitar 3 tahun lalu.
Ikan berukuran sekitar 2 meter itu terdampar dalam kondisi mati di tengah aliran sungai.
Baca: Polisi Tangkap Pria dan Wanita Asal Aceh Utara Terkait Adanya Video Mesum
Baca: Dihukum FIFA karena Selebrasi, Warga Kosovo Patungan Bayar Denda Shaqiri dan Xhaka
Sebelumnya diberitakan seekor ikan monster berkuruan orang dewasa terdampar di aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/11/2015).
Ikan sepanjang sekitar dua meter tersebut tersangkut di bebatuan kali di Sungai Ciliwung, tepat di bawah jembatan.
Ikan yang diduga jenis Arapaima Gigas ini terdampar dalam kondisi mati.
Warna kulitnya sudah pucat dan sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Warga yang melihat penampakan ikan tersebut berbondong-bondong mendekati pinggir sungai untuk melihat ikan tersebut.