- Kedua, menampakkan rasa haru.
Sepanjang peristiwa gerhana sebaiknya seseorang menampakkan rasa haru atas peristiwa gerhana di hadapan Allah SWT.
Bagaimanapun peristiwa ini merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT sebagai Sang Pencipta sekaligus Sang Penguasa langit, bumi serta seluruh alam berserta seluruh isinya.
- Ketiga, segera bertobat.
Salah satu rangkaian bertobat adalah membaca istighfar.
Hal ini dapat dilakukan, misalnya, ketika duduk di dalam masjid sambil menunggu saat iqamah.
Dalam rangkaian shalat gerhana, khatib dalam doanya sewaktu khutbah mengucapkan istighfar dengan banyak memohon ampunan kepada Allah SWT, dan doa ini diamini oleh para jamaah.
Baca: Gerhana Bulan 28 Juli 2018 Berbeda dengan Gerhana Bulan Pada Januari Lalu, Apa Saja Perbedaannya?
Baca: Varsha Strauss Akan Dinikahi Cucu Soeharto, Ini Potret Cantiknya Bule yang Cinta Budaya Indonesia
- Keempat, tidak bersikap mudah bosan.
Sepanjang gerhana terjadi sebaiknya seseorang merasa betah menyambut peristiwa ini hingga selesai rangkaian pelaksanaan shalat gerhana.
Shalat gerhana memang cenderung memakan waktu lebih lama dari pada shalat-shalat lainnya karena dalam setiap rakaatnya rukuk dilakukan dua kali.
Demikian pula ketika khutbah disampaikan sebaiknya seseorang dapat mendengarkan isi nasihat-nasihatnya dengan khusyu’ dan khidmat.
- Kelima, segera melaksanakan shalat.
Begitu gerhana bulan terjadi, shalat khusuf ini sebaiknya segera dimulai dan dilakukan secara berjamaah.
Baik laki-laki maupun perempaun disunnahkan melaksanakan shalat gerhana.
- Keenam, berlama-lama dalam shalatnya.