SERAMBINEWS.COM - Nama Adolf Hitler dicatat sejarah sebagai salah satu diktator yang saat berkuasa menghadirkan ketakutan, terutama di Eropa.
Dengan "berkendaraan" partai Nazi yang berhaluan nasionalis-sosialis, Hitler menginginkan hegemoni Jerman secara absolut di Eropa.
Secara perlahan, veteran Perang Dunia I ini pun mulai bergerak menguasai negara di sekitarnya.
Ketika Adolf Hitler menjadi pemimpin yang menamakan diri Fuhrer, dia mulai mengubah semua yang ada.
Baca: Kebiasaan Aneh Adolf Hitler dan Idi Amin: dari Suka Makan Anak Burung Merpati hingga Larva Tawon
Doktrinasi mengenai keunggulan ras "Arya" sebagai nenek moyang bangsa Jerman yang melebihi ras negara lain, mulai ditanamkan.
Pada 15 September 1935, Nazi pun mengadopsi bendera baru dengan menampilkan lambang swastika.
Bendera menggunakan latar berwarna merah dengan lingkaran putih di dalamnya, lengkap dengan gambar swastika.
Baca: Uni Soviet Pernah Buat Tank Terbang, Ini 5 Tank Rusia yang tak Pernah Terlibat Pertempuran
Berikut sejumlah fakta mengenai "swastika":
1. Berasal dari bahasa Sanskerta
Dilansir dari Encyclopædia Britannica, Swastika berasal dari bahasa Sanskerta, "svastika" yang secara umum memiliki arti "kesejahteraan" dan "nasib baik".
Oleh karena itu, simbol ini menjadi paling disucikan dalam tradisi Agama Hindu.
Baca: Misi Terakhir Penyamaran Kapten Hirath Al Sudani, Intel Ternama Irak yang Menyusup ke Basis ISIS
2. Banyak arti
Selain sebagai kesejahteraan, lambang swastika juga memiliki makna beragam.
Apabila lambang itu searah dengan jarum jam, maka bersifat mengandung kebaikan.
Pada sesi itu menandakan dan menggambarkan kehidupan manusia mengikuti aturan dan kebiasaan kehidupan yang berlaku di masyarakat pada umumnya.