"Jadi ketika orang-orang dari luar negeri datang, bepergian dengan 'terinfeksi', itu menyebar ke komunitas lokal kami."
Pada tahun 1998, sebuah penelitian oleh mantan dokter Andrew Wakefield, salah mengaitkan vaksin MMR dengan autisme.
Baca: Warga Meuria Paloh Lhokseumawe Serbu Bazar Murah, PJB Sediakan 730 Paket Sembako
Penelitian ini sekarang sepenuhnya didiskreditkan.
Akan tetapi itu berdampak pada cakupan vaksin, yang turun menjadi sekitar 80% pada akhir 1990-an dan terendah 79% pada tahun 2003.
Sejumlah kampanye kesehatan masyarakat telah meningkatkan serapan selama bertahun-tahun sejak itu. (Adrie P. Saputra)
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Benarkah Vaksin MMR Berbahaya dan Membuat Anak Autis? Ini Jawaban Ahli