Tim DIV Polri Ambil DNA Anak Penumpang Lion Air Asal Aceh, Ini Bagian Sampel yang Diidentifikasi

Penulis: Ansari Hasyim
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Surya Tribunnews

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri telah mengambil sampel DNA (asam deoksiribonukleat) keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) lalu.

Salah satu sampel DNA yang diambil adalah milik Khadafi (1,6), yang merupakan anak semata wayang dari Muhammad Nasir, penumpang pesawat naas itu yang berasal dari Aceh Selatan.

Baca: 23 Peserta Meriahkan Sabang Freediving, Ini Negara yang Ikut Berpartisipasi

Pesawat itu diketahui membawa total 189 orang yang terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi, serta delapan awak kabin.

"Untuk sekarang baru diambil DNA Khadafi untuk disesuaikan dengan jasad ayahnya. Yang diambil itu di bagian gigi dalam mulut, saya tidak begitu tahu karena dokter yang melakukannya," kata H Huzaifah, ayah dari Muhammad Nasir kepada Serambinews.com, Sabtu (3/11/2018).

Baca: Warga Boyolali Tuntut Permintaan Maaf, Prabowo: Saya Juga Bingung kalau Bercanda Dipersoalkan

Menurutnya pihak keluarga saat ini masih terus menunggu perkembangan dari tim yang mencari korban di lapangan.
"Sampai sejauh ini belum ada perkembangan apa-apa lagi. Kalau tidak salah saya baru ada tiga korban yang sudah diidentifikasi," sebut mantan camat Bakongan ini yang sekitar tujuh bulan lalu pensiun.

Sejak mendengar kabar kecelakaan pesawat Lion Air, seluruh keluarga segera terbang ke Jakarta.
Pihak keluarga, kata Huzaifah, saat ini diinapkan di Hotel Ibis Cawang, Jakarta sambil menunggu perkembangan lanjutan.

Muhammad Nasir berusia 29 tahun merupakan anak sulung dari empat bersaudara, dan baru menikah dua tahun dengan wanita yang akrab di panggil Ade.

Baca: Ini Jadwal Safari Dakwah Ustadz Abdul Somad ke Aceh Selatan

Dari buah cinta mereka dikaruniai seorang anak lelaki Khadafi berusia 1,6 tahun.

Selama di Jawa Barat, Muhammad Nasir bekerja sebagai sales obat di sebuah perusahaan Farmasi.
"Dia sering bepergian keluar daerah selama bekerja di perusahaan farmasi," tutur Huzaifah.(*)

Berita Terkini