Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan gas, Selasa (13/11/2018) pagi.
Dalam sidak itu, wakil Bupati Abdya menemukan adanya puluhan masyarakat yang antri membeli gas melon di kawasan Blangpidie atau tepatnya di depan kantor PT PLN Persero Rayon Blangpidie.
"Kita sangat sayangkan, antrean seperti ini masih terjadi dalam membeli gas," ujar wakil Bupati Abdya, Muslizar MT kepada Serambinews.com, seusai melakukan sidak.
Ia berharap pada pangkalan dan agen gas di Abdya tidak menjual gas bersubsidi itu pada pengecer dan dijual ke luar daerah.
"Salah satu penyebab mahal, karena ada pangkalan nakal yang menjual ke pengecer. Jika kita temukan, maka pangkalannya akan kita cabut izinnya," tegasnya.
Meski begitu, dalam sidak ke sejumlah pangkalan, harga gas yang dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan bupati Abdya sebesar Rp 22.500 per tabung.
Baca: Demi Gas Elpiji Seharga Rp 230.000, Warga Mimika, Papua Rela Antre dari Siang Hingga Malam
Baca: Di Gayo Lues Gas Elpiji Langka, Harga Isi Ulang Melambung
Baca: Pemerintah Bentuk Panitia Kerja Kawal Distribusi Subsidi Gas Elpiji
Selain itu, ia mengakui pendistribusian gas melon di Abdya patut dicurigai tidak tepat sasaran.
Dia tambahkan, langkah yang harus dilakukan pertamina adalah harus menambah kuota dan agen gas nonsubsidi di Abdya.
"Orang kaya dan PNS membeli gas bersubsidi, karena gas nonsubsidi tidak ada. Ini mohon perhatian Pertamina, segera menambah kuota gas dan agen nonsubsidi di Abdya," pintanya. (*)