SERAMBINEWS.COM - Menjelang akhir tahun 2018, Disperindag Aceh bersama Bulog Aceh membuka pasar murah untuk lima komoditi kebutuhan pokok, di 92 lokasi tersebar di 23 kabupaten/kota secara serentak mulai 5 – 8 Desember 2018.
Lima komoditi yang dijual adalah beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu dan telur ayam ras.
Kepala Dinas Perindag Aceh, Muhammad Raudi usai membuka acara pasar murah di depan Kantor Camat Blang Bintang, Aceh Besar, pada hari Rabu (5/12/2018) kepada wartawan mengatakan, program pembukaan pasar murah ini sudah menjadi kegiatan rutin Pemerintah Aceh.
Baca: 31 Pekerja Diduga Dibunuh Tentara OPM di Papua, Pangdam dan Kapolda Dijadwalkan Segera ke Lokasi
Setiap tahun ada tiga kali, pertama menjelang bulan ramadhan, kedua menjelang lebaran Idul Fitri dan ketiga menjelang akhir tahun, pada tahun ini berkenaan pada bulan maulid Nabi Muhammad SAW.
Tujuan dari pembukaan pasar murah ini, adalah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat menengah ke bawah atau miskin, guna mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Pada pelaksanaan pasar murah kali ini, pemerintah memberikan harga subsidi untuk lima komoditi yang dijual.
Baca: Hasil Final Liga 2 2018 - Tumbangkan Semen Padang, PSS Sleman Juara
Beras seberat 10 Kg hanya dijual Rp 85.000/sak, minyak goreng Rp 10.000/liter, gula pasir Rp 10.000/Kg, tepung terigu Rp 6.500/Kg dan telur Rp 35.000/lemping (30 butir).
Harga itu lima komoditi tersebut di atas sudah disubsidi Pemerintah Aceh.
Untuk beras Rp 2.500/Kg, minyak goreng Rp 2.500/kg, gula pasir Rp 2.500/kg, tepung terigu Rp 2500/Kg dan telur Rp 200/butir.
Baca: PA dan PNA Bersatu pada Milad GAM
Kegiatan pasar murah yang dilaksanakan pemerintah Aceh pada akhir tahun ini, kata Muhammad Raudi, sangat membantu masyarakat di daerah yang sedang dilanda banjir untuk mendapatkan harga kebutuhan pokok yang lebih murah dari harga pasar.
“Untuk itu kita harapkan, Disperindag Kabupaten/Kota yang melaksanakan program ini, bisa melakukannya di lokasi daerah –daerah pasca bencana banjir,” ujar Muhammad Raudi.(*)