Pengolah Muloh Teupeh di Pidie Keluhkan Pemasaran, Seharusnya Jadi Sajian di Acara Pemerintah

Penulis: Nur Nihayati
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses pembuatan muloh teupeh untuk persiapan pada acara pesta pernikahan di Gampong Kumbang, Kemukiman Trueng Campli, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, Jumat (30/11/2018)

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pengolah muloh teupeh (ikan bandeng diolah seperti presto) kesulitan pemasaran.

Akibatnya kuliner khas asal Gampong Ukee dan Gampong Kumbang, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie sepi peminat.

Muloh teupeh terbuat dari ikan bandeng telah dibuang kulit dan tulangnya.

Baca: Ini Lokasi Pasar Murah di Pidie dan Pidie Jaya Selama Empat Hari

Kemudian daging ikan dicampurkan ke dalam bumbu dan dibalut daun pisang dibakar.

Seharusnya muloh teupeh bisa dihadirkan sebagai sajian makanan jamuan di acara pemerintah.

Sehingga pengolah muloh ini bisa mendapat penambahan ekonomi biaya keluarga.

"Sekarang pengolah muloh hanya bisa membuat kalau ada pesanannya saja. Itu pun tidak menentu. Sepi peminat," ujar Ati, warga Meunasah Ukee yang juga pengolah muloh teupeh.

Baca: Gagal Raih Ballon dOr 2018 - Ronaldo dan Lionel Messi Dapat Hadiah Nobar Final Copa Libertadores

Kepala Dinas Perikanan Kelautan Pidie, Ir Tarmizi ditanyai Serambinews.com, Rabu (5/12/2018) mengaku dinas hanya sebatas melakukan pembinaan.

Sedangkan pemasaran tidak bisa dbantu karena tidak ada anggaran.(*)

Berita Terkini