Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Arus transportasi darat dari Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menuju ke Kabupaten Gayo Lues (Galus) dan sebaliknya yang sempat lumpuh total sejak Minggu malam, kembali pulih Senin malam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Abdya, Amiruddin kepada Serambinews.com, Selasa (11/12/2018) menjelaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) dari BPBD bersama aparat dari instansi terkait, terutama dari personel Satlantas Polres Abdya dan TNI pada Senin siang, melakukan evakuasi masyarakat yang terjebak di titik longsor.
Mereka yang terjebak di lokasi longsor di KM 22 sejak Minggu malam adalah awak dari empat mobil angkutan jenis mini bus dan pengendara dan boncengan 20 sepeda motor yang bergerak dari arah Terangun, Galus menuju Abdya.
Tapi, sebabagian diantara mereka memang sudah duluan meninggalkan mobil di lokasi longsor itu berada di kawasan hutan yang tidak berpenghuni tersebut.
Mereka kemudian melewati timbunan longsor itu dengan cara merangkak atau memanjat pohon kayu yang rebah melintang badan jalan.
Baca: Abdya-Galus Lumpuh Total
Baca: Transportasi Abdya-Gayo Lues Lumpuh Total, Tanah Longsor dan Batu Gunung Timbun Badan Jalan di KM 22
Bahkan, beberapa sepeda motor sengaja digotong bersama untuk melalui timbunan longsor yang tebal dan sangat licin tersebut.
Anggota TRC dari BPBD dibantu petugas dari instansi terkait di Abdya memotong sejumlah pohon yang menutup badan jalan menggunakan mesin pemotong kayu.
Sedangkan satu unit bekoloder milik BPBD Abdya membersihkan material longsor dan kayu yang menimbun badan jalan sepanjang belasan meter.
“Kerja keras melibatkan tidak kurang 35 personel itu akhirnya arus transportasi darat Abdya-Galus pulih kembali pada Senin malam,” kata Kalak BPBD Abdya, Amiruddin yang terjun langsung ke lokasi longsor.
Arus transportasi darat dari Kabupaten Abdya menuju ke Kabupaten Galus dan sebaliknya, lumpuh total sejak Minggu (9/12/2018) malam.
Tebing di kawasan Gunung Singgah Mata, sekitar 22 km dari Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Abdya mengalami longsor bersama batang kayu dan bongkahan batu sehingga menimbun badan jalan
Lintas Abdya-Galus via rangkaian pengunungan tersebut selama ini menjadi rute bagi warga Galus memasarkan hasil pertaniannya ke Abdya, terutama cabe merah dan tembakau.
Selain itu, Jalan tembus Ie Mirah, Abdya-Terangun, Galus sepanjang 119 km ini juga merupakan akses utama bagi sebagian pelajar yang menuntut ilmu di luar Gayo Lues.
Sebaliknya, warga Abdya memakai jalur itu untuk membawa bahan pokok, termasuk ikan basah guna dipasarkan ke Terangun, Galus.
Tak heran, rute yang sebenarnya cukup berat karena masih ada tanjakan terjal maupun turunan tajam, tetap ramai dilintasi masyarakat dua kabupaten itu. (*)