Pileg 2019

Kesusahan Masih Dirasakan Rakyat, Partai Berkarya Berjanji akan Lanjutkan Kejayaan Era Soeharto

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Titiek Soeharto.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Partai Berkarya dan Partai Golkar memiliki kemiripan baik dalam segi warna maupun lambang. Kedua partai yang merupakan peserta Pemilu ini sama-sama berwarna kuning dan berlambang beringin.

Partai Berkarya merupakan partai baru dalam kancah perpolitikan Indonesia dengan Ketua Umum Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, anak mendiang Presiden RI ke-2 Soeharto. Partai ini didirikan tahun 2016.

Sebaliknya, Partai Golkar merupakan partai tertua di Indonesia yang lahir pada 1964. Dari awal pemerintahan orde, partai ini tidak bisa dipisahkan dengan sosok Soeharto. Saat itu Golkar selalu menjadi pemenang Pemilu.

Partai Golkar juga menjadi kenderaan politik Soeharto selama 32 tahun dia berkuasa. Begitupun, sebelum Partai Berkarya terbentuk, keluarga cendana menjadikan Golkar sebagai kenderaan politiknya menuju parlemen.

Baca: OPM Buat Skenario TNI Menyerang dengan Senjata Kimia, Edit Foto Helikopter dan Berlagak Jadi Korban

Baca: Tak Hanya Layani Pelanggan, Ternyata Vanessa Angel Juga Beri Layanan Plus Plus pada Mucikari Ini

Baca: Tes Pramusim MotoGP 2019 di Sirkuit Sepang Berakhir, Marc Marquez Langsung Terbang ke Indonesia

Tapi pada 2016, keluarga Soeharto telah mendirikan partai sendiri, yaitu Partai Berkarya. Partai ini memiliki kesamaan warna dan lambang dengan Partai Golkar. Diakui kesamaan itu bukan kesengajaan.

Pada Pemilu 2019 merupakan ajang perdana partai Tommy bertarung. Sebagai pendatang baru, partai tersebut harus berjuang keras agar bisa lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto sadar betul bahwa partainya sebagai partai baru sehingga perlu banyak sosialisasi kepada masyarakat.

Dia meminta semua kader partai itu bekerja ekstra dan rajin turun ke masyarakat untuk memperkenalkan Partai Berkarya, agar jangan salah pilih pada Pemilu mendatang karena ada kemiripan dengan partai lain.

“Karena ada partai yang sama kuning (dan berlogo) beringin, ini harus disosialisasi bahwa kami dari keluarga Pak Harto ada di beringin nomor 7. Mudah-mudahan teman-teman bisa sosilalisasi agar masyarakat tidak salah pilih,” katanya.

Hal itu disampaikan Titiek saat menghadiri acara ngopi bareng dan bersilaturahmi dengan kader dan caleg Partai Berkarya Aceh di ATA Coffee, Banda Aceh, Jumat (8/2/2019).

Titiek didampingi Plt Ketua DPW Partai Berkarya Aceh yang juga Wasekjen DPP, Nurchalis dan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem.

Dalam kesempatan itu Titiek menyampaikan, jika partai tersebut mendapat kepercayaan dari masyarakat, pihaknya akan meneruskan program-program yang baik yang pernah dirintis di era kejayaan Soeharto, seperti swasembada beras dan pangan.

“Saya sudah mengeliling ke berbagai daerah di Tanah Air ini dan selalu mampir ke pasar-pasar. Mereka selalu mengeluhkan daya beli turun dan harga-harga naik. Kalau ketemu emak-emak juga mengeluh harga melabung tinggi, lapangan kerja tidak ada,” ungkapnya.

Semua persoalan itu, kata Titiek, akan menjadi fokus Partai Berkarya untuk memperbaikinya.

“Jadi itu yang akan kita perbaiki ke depan. Bagaimana cita-cita kita swasembada beras dan pangan itu harus tercapai ke depan. Ini perjuangan Partai Berkarya dan perjuangan Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno,” tukas dia.(*)

Berita Terkini