"Kurang komunikasi juga yang taruh angpau (nenek) lupa kasih tahu sadara kalau di koper ada angpau. Yang bawa Ceyrens, (saudaranya) enggak tahu kalau di koper ada angpau. Koper Ceyrens sudah sempat dibawa ke pesawat, diturunin lagi dengan alasan kabin sudah penuh,” kata David.
Menurut keterangan David, nenek Cayrens tidak mengetahui jumlah uang secara pasti karena ada di dalam amplop.
Baca: Video Viral Siswa Merokok dan Tantang Guru di Dalam Kelas
Namun, diperkirakan jumlahnya sekitar Rp 3 juta - Rp 4 juta.
Sejauh ini, David menyebut pihaknya sudah menghubungi pihak Lion Air untuk melaporkan kejadian ini.
Ia pun diminta untuk mengirimkan foto tiket pesawat milik Ceyrens.
Namun belum ada informasi lebih lanjut setelah foto dikirimkan.
“Belum ada konfirmasi lagi,” kata David.
Baca: Pelatih PSMS Sebut Satu Kiper Persiraja Banda Aceh Segera Ikut Seleksi di Medan
Konfirmasi
Kompas.com menghubungi Corporate Communication Officer Angkasa Pura I, Denoan Rinaldi, untuk menanyakan bagaimana proses pertanggungjawaban kehilangan uang di bagasi.
Untuk kasus yang dialami oleh Ceyrens, Denoan menyebut belum mengetahui persis informasinya.
Akan tetapi, ia memberikan penjelasan singkat mengenai pertanggungjawaban barang penumpang selama menggunakan pesawat terbang.
Menurut Denoan, wewenang penanganan pengelola bandara terhadap barang milik penumpang hanya ada saat pemeriksaan security check point (SCP).
Baca: Presiden Jokowi Kaget Harga Tiket Pesawat Mahal, Rizal Ramli: Gampang Kaget Deh
Pemeriksaan dilakukan oleh petugas aviation security.
"Bandara hanya menyediakan infrastruktur dan memastikan bahwa pada barang bawaan penumpang tidak terdapat dangerous goods," kata Denoan melalui pesan WhatsApp, Rabu.
"Ketika sudah check-in, penanganan bagasi menjadi tanggung jawab pihak airlines (maskapai) karena yang menangani bagasi adalah pihak ground handling yang merupakan perwakilan airlines,” lanjutnya.