Guru Tak Mampu Lagi Mendidik, Empat Siswa Pengeroyok Tenaga Honorer SMP Dikeluarkan dari Sekolah

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Faisal Pole (38) tengah melaporkan dirinya di Mapolsek Galesong, Kabupaten Takalar setelah menjadi korban pengeroyokan pelajar. Senin, (11/2/2019). (KOMPAS.com/ABDUL HAQ)

Tak hanya itu, kasus pengeroyokan juga melibatkan tiga siswa lainnya, yaitu RD (12), NA (12), dan AK (12).

2. Umpatan kasar

Kasus penganiayaan bermula dari umpatan kasar seorang murid, IM (12), kepada korban.

Karena umpatan kasar tersebut, Faisal mencoba memberi teguran baik-baik ke IM, namun disebutkan jika IM melawan dan kembali mengeluarkan umpatan ke korban.

Lantas, IM pun dipukul oleh Faisal. Tak terima, IM pulang ke rumahnya dan melaporkan pemukulan tersebut kepada orangtuanya, MS.

Setelah itu, MS datang ke sekolah dan melakukan pengeroyokan kepada korban dibantu empat siswa sekolah tersebut.

"Saya lagi bersihkan sampah dan lewat ini anak lalu saya dibilang (diumpat) anjing kudisan. Saya tegur dia baik-baik, tapi dia malah melawan dan kembali saya dikatakan anjing. Jadi, saya langsung tendang dia," ucap Faisal.

3. Sering bikin onar

Kepala SMP Negeri 2 Galesong, Hamzah mengatakan bahwa pihaknya pun kewalahan mendidik para pelajar ini.

Disebutkan, keempat pelaku memang sering berbuat onar di lingkungan sekolah.

"Mereka memang sering berbuat onar terutama kepada guru perempuan, sering dia bilangi (umpat) gurunya bahkan sudah beberapa guru perempuan yang pernah datang menangis kepada saya karena dibilangi kasar," kata Hamzah.

Hamzah berstatus sebagai saksi dalam kasus penganiayaan yang melibatkan stafnya ini. 

4. Dilarikan ke puskesmas

Akibat pengeroyokan ini, Faisal mengalami luka sobek. Kepala bagian kirinya bocor dan terlihat darah mengucur mengenai seragam yang digunakannya.

Luka ini menyebabkan dia harus dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Galesong.

Halaman
123

Berita Terkini