3 Anggota Brimob Ditembak KKB Papua, 1 Gugur & 2 Luka Parah, Ketiganya Dievakuasi dengan Heli Polri

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Brimob Bharada Aldi Gugur, 2 Rekannya Luka Parah. Anggota Brimob, Bharada Aldy yang gugur dalam kontak senjata melawan KKB, Rabu (20/3/2019)

Tak hanya itu, KKB juga sempat menembaki helikopter TNI yang mengevakuasi jasad TNI.  

Kontak senjata ini merupakan yang pertama sejak TNI mengirimkan 600 personel tambahan ke Papua untuk jalur pembangunan Trans Papua Wamena-Mumugu, khususnya dalam pembangunan jembatan.

Gugurnya personel TNI menghadapi serangan KKB di Papua bukan lah yang pertama.

Senin (28/1/2019), seorang prajurit TNI dari satuan Yonif Raider Kostrad 751/VJS, Praka Nasrudin gugur akibat tertembak anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat korban mengamankan Bandara Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. 

Satu prajurit TNI lainnya, Praka Muhammad Rifai Pagesa mengalami luka tembak di tangan akibat kontak senjata dengan anggota KKB.

Jumat (18/1/2019), Pratu Mukamu gugur saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Distrik Yambi, Puncak Jaya, Papua.

Tiga prajurit TNI dari Kopassus yang gugur (tanda checklist) bersama rekannya (facebook)

Rabu (9/1/2019) sekitar pukul 08.55 WIT, prajurit TNI bernama Praka Subhan Razak terluka setelah kontak senjata dengan KKSB pimpinan Lekagak Telenggen di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.

Menanggapi sejumlah aksi penyerangan KKB ini, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, bahkan berdukacita atas meninggalnya tiga prajurit TNI dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019) lalu itu. 

Menyikapi itu, pun mendorong pemerintah dan TNI penambahan pasukan di Nduga, Papua.

Hal ini perlu dilakukan terutama demi menjaga moral seluruh prajurit yang bertugas di Nduga.

Berbekal kekuatan yang lebih memadai, Bambang Soesatyo juga mendorong dilakukannya eskalasi operasi. 

''Setelah tewasnya sejumlah prajurit TNI dan warga sipil, diperlukan respons yang lebih tegas dan terukur. Karena itu, operasi yang lebih ofensif tampaknya sangat diperlukan untuk menumpas gerakan KKB di Nduga dan sekitarnya," ujar Bambang melalui keterangannya, Jumat (8/3/2019).

Apalagi, dari kronologi peristiwa kontak senjata Kamis kemarin, terkesan bahwa kekuatan KKB tidak bisa danggap remeh.

Kelompok kriminal bersenjata masih mampu memberi perlawanan dan mengganggu proses evakuasi ketika helikopter yang akan mengangkut prajurit TNI yang gugur masih ditembaki KKB.

Sertu Anumerta Yusdin dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Salobulo Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (09/03/2019) (KOMPAS.com/AMRAN AMIR)

Selain itu, kemampuan KKB membawa lari jenazah rekan mereka yang tewas juga membuktikan kekuatan KKB.

Halaman
1234

Berita Terkini