Demo Tolak PT EMM Berakhir dengan Kekecewaan Mahasiswa, tak Ada Pejabat Pemerintah yang Merespons

Penulis: Muhammad Nasir
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seratusan mahasiswa UIN Ar Raniry menyampaikan orasi di halaman Kantor Gubernur Aceh

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ratusan mahasiswa UIN Ar Raniry yang berujuk rasa menolak PT EMM menyatakan kecewa karena tidak ditemui Plt Gubernur Aceh, Jumat (5/4/2O19.

Hingga aksi demo berakhir, tak ada pejabat tinggi di Pemerintah Aceh yang bersedia menjumpai mahasiswa.

Sehingga mahasiswa memilih membubarkan diri dalam keadaan kecewa, karena rekomendasi mereka tidak ada yang menerimanya.

Baca: Kasihan, Warga Longkib Harus Pakai Perahu ke Ibu Kota Kecamatan

Baca: Aceh Meriahkan Pameran Deep Extreme Indonesia (DXI) di Jakarta

Baca: Bayi Bocor Jantung Asal Aceh Dirawat di RS Harapan Kita Jakarta

Saat itu mahasiswa sempat dijumpai oleh perwakilan p
Pemerintah Aceh yang menjelaskan bahwa Plt Gubernur sedang tidak berada di Banda Aceh.

Saat demo itu berlangsung, mereka meminta agar plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah agar turun menjumpai mahasiswa yang berdemo.

Presma UIN Ar Raniry Rizki Ardial mengatakan mereka datang untuk menolak kehadiran PT EMM yang akan mengeksplorasi tambang di Aceh.

Mahasiswa mendesak Plt gubernur menemui mereka untuk memberi penjelasan mengenai status tambang tersebut.

Dalam aksi itu mahasiswa juga menyampaikan sejumlah tuntutan tertulis kepada Plt Gubernur Aceh.

Antara lain meminta Pemerintah Aceh membentuk tim khusus dengan melibatkan DPRA untuk melakukan upaya hukum terhadap izin usaha tambang yang dikeluarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk PT EMM.

Mahasiswa juga mendesak Plt gubernur melakukan gugatan sebagai langkah mempertahankan kekhususan Aceh dan membela rakyat.

Mahasiswa juga meminta Plt gubernur mengeluarkan rekomendasi pencabutan izin PT EMM.

Aksi mahasiswa sempat diwarnai saling dorong antara petugas dan mahasiswa.

Mahasiswa mencoba merangsek masuk ke dalam kantor gubernur.

Namun aksi mahasiswa itu dihadang oleh polisi dan Satpol PP.

Akibatnya, sejumlah mahasiswa pingsan.

Namun mereka langsung mendapat pertolongan dari petugas maupun temannya.(*)

Berita Terkini