Breaking News

Kasihan, Warga Longkib Harus Pakai Perahu ke Ibu Kota Kecamatan

"Daerah lain tidak banjir, kami terendam, jadi jalur darat lumpuh. Terendam berhari-hari sampai tak bisa dilewati."

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Serambi
Foto Arjunaidi, tokoh masyarakat Desa Longkib, Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam mengangkut sepeda motor di atas perahu menuju Darul Aman, ibukota kecamatan akibat jalur darat sering terendam air. Foto direkam, Jumat (5/4/2019). SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Menyandang status Pemerintahan Kota, ternyata tidak menjadi sebuah jaminan jika seluruh wilayah Subulussalam telah terbuka terhadap pembangunan.

Buktinya, hingga kini, ada beberapa desa di kota tersebut masuk kategori terpencil alias terisolir, seperti di beberapa desa di Longkib dan Runding.

Baca: Wakapolres: Hoax Menjadikan Demokrasi tidak Sehat

Di kecamatan Longkib misalnya terdapat sejumlah desa yang hingga kini masih mengandalkan transportasi sungai akibat jalur darat belum maksimal. Seperti dialami ratusan warga di Desa Longkib dan Sepang. Sebenarnya, kata Arjunaidi, tokoh masyarakat Longkib, jalan darat sudah terbuka menuju desa mereka, tetapi kerap terendam air.

Baca: Aceh Meriahkan Pameran Deep Extreme Indonesia (DXI) di Jakarta

Dikatakan, air yang merendam badan jalan menuju Longkib mencapai ratusan centimeter, bahkan sepeda motor bisa terendam, sehingga tidak dapat dilintasi. Jalur yang terendam, lanjut Arjunaidi mencapai 300 meter di titik delapan kilometer menuju Darul Aman. Akibatnya, warga harus menggunakan perahu motor agar dapat ke ibukota kecamatan.

Baca: UAS di Stasion Premium Cafe Lhokseumawe, Wanita dan Pria Dipisah Pakai Tirai 

Masalah genangan ini menurut Arjunaidi bukan hanya terjadi saat banjir besar. Sebab, saat di daerah lain kering pun, jalur mereka sering terendam air. "Daerah lain tidak banjir, kami terendam, jadi jalur darat lumpuh. Terendam berhari-hari sampai tak bisa dilewati dan ini bisa terjadi beberapa kali dalam sebulan. Intinya jalur darat kami sering terganggu," ungkap Arjunaidi.

Bukan hanya desa Longkib, masyarakat Sepang yang tinggal di seberang juga harus memutar ke Aceh Singkil via Lentong, Kecamatan Kotabaharu untuk menuju Ibukota Kecamatan Longkib atau ke Subulussalam. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved