Laporan Jafaruddin | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (DPM FEB) Universitas Malikussaleh mendukung aksi penolakan pemberian Izin tambang untuk PT Emas Mineral Murni (EMM).
Mahasiswa FEB Unimal menolak izin PT EMM yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM) BKPM RI pada 19 Desember 2017.
Ketua DPM FEB Unimal Akhyar Rizki dalam siaran pers kepada Serambinews.com menyebutkan, jika penambangan ini terealisasi maka hutan lindung seluas 6.019 hektar yang menjadi salah satu paru-paru dunia akan tercemar bahkan bisa hilang.
Selain itu Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 3.981 hektare juga akan menjadi ancaman bagi masyarakat Aceh, dan air bersih tentu akan sulit.
Baca: Ketua Komisi II DPRA Nurzahri: PT EMM tak Pernah Kantongi Izin dari Pemerintah Aceh
Baca: MaTA Nilai Plt Gubernur Aceh Keliru, Sebut Demo Mahasiswa Pemaksaan Kehendak
Baca: Demo Mahasiswa Banjir Dukungan, Dosen UIN Ar Raniry Ini Siapkan Nilai A untuk Mahasiswa Peserta Aksi
Menurut Akhyar, luas izin yang diberikan kepada PT EMM mencapai 10.000 hektare (ha) di dua kabupaten yaitu Nagan Raya dan Aceh Tengah.
Selain itu kawasan beroperasinya PT EMM adalah salah salah satu Cagar Budaya yang tidak akan diketahui lagi oleh anak cucu masyarakat Aceh, jika perusahaan itu tetap mengekploitasi alam tersebut.
Dengan pertimbangan itu, DPM FEB Unimal menolak keras dan meminta Plt Gubernur Aceh bersikap pro rakyat dengan menolak izin PT EMM yang dikeluarkan oleh BKPM RI.
Baca: Sayangkan Kerusuhan Demo PT EMM, Darwati: Mahasiswa Harusnya Diterima Perwakilan yang Pantas
Baca: Demo Mahasiswa Tolak Izin PT EMM Ricuh, FPI Aceh: Plt Gubernur jangan Lari dari Tanggung Jawab
Baca: Nova Sibuk Urusi Proyek Listrik, Netizen Sentil di Medsos: Ketika Rakyat Bersuara Kau Malah Sembunyi
“Pada saat ini banyak kaum kapitalis yang akan selalu mencari cara untuk menguasai penghasilan alam yang ada di Aceh. PT EMM menjadi bukti ancaman yang nyata bagi masyarakat Aceh dengan dikeluarkannya izin usaha pertambangan operasi produksi perusahaan itu oleh BKPM,” kata Akhyar.
Ia menambahkan, mahasiswa adalah pelopor bangsa yang menjadi pondasi terdepan dan advokator masyarakat untuk mempertahankan hak-hak dan kesejahteraan rakyat dalam menghadapi ancaman yang berdampak negatif kepada generasi Aceh.
"Kami minta Plt Gubernur Aceh bersuara dan menyatakan sikap terkait pemberian izin tambang PT EMM, karena dampak bagi masyarakat Aceh sangatlah besar,” demikian Akhyar.(*)
Baca: IG Nova Iriansyah Mendadak Banjir Komentar, Dicecar Netizen terkait Demo PT EMM
Baca: Tanggapi Pidato Nova Iriansyah Soal PT EMM, Koalisi NGO HAM Aceh: Itu Tindakan Pengecut
Baca: Update Demo PT EMM, Pukul 20.00 WIB Mahasiswa Mulai Tiduran di Kantor Gubernur Aceh