Sehingga sistem pasar yang sudah dibangun dengan baik dirusak oleh para PKL maupun pedagang tak resmi.
Saat ditanya mengapa Satpol PP tidak mendirikan posko khusus untuk memantau pedagang liar di kawasan itu, Hidayat menyebut keberadaan posko nantinya bisa disalahgunakan.
Sebab Satpol PP Banda Aceh, lanjutnya, memiliki jumlah personel yang terbatas dengan ritme kerja yang tak menentu.
“Untuk posko sulit kita terapkan. Karena bisa jadi tempat nongkrong orang tak bertanggungjawab. Jumlah kami ini terbatas dengan pekerjaan yang selalu berpindah-pindah,” pungkasnya. (*)