SERAMBINEWS.COM - Ustadz Adi Hidayat memberikan kisah orang yang menistakan ulama, seperti akhir-akhir ini melanda di Indonesia.
"Ulama itu pewaris Nabi, ditempatkan nomor 3 setelah malaikat, ganggu ulama, Allah marah," kata Ustadz Adi Hidayat di dalam sebuah ceramahnya, yang dikutip Warta Kota, Selasa (16/4/2019).
Ceramah itu sendiri disampaikan tidak lama setelah KH Maimoen Zubair dinistakan oleh sebagian pihak yang di antaranya terjadi akibat mic yang sedang dipegang direbut oleh Ketua Umum PPP, Romahurmuziy alias Romi.
Konstelasi dalam Pilpres 2019, kata Ustadz Adi Hidayat, memang memicu perbedaan di antara kubu yang mendukung Capres 01 atau Capres 02.
Baca: Ustaz Abdul Somad Jawab Fitnah Dikasih Rumah, Pernah Tolak Mobil Mewah dari Eks Kapolda Riau
"Mungkin, di setiap kubu ada ulama, sudah ijtihad, menjelek-jelekkan ulama tidak boleh, mendoakan boleh."
"Jangan main-main dengan ulama seperti ini, paling ringan, meninggal dengan mengenaskan," katanya.
Ustadz Adi Hidayat kemudian menukil sebuah kisah di Bosnia, saat ada yang mau menguji ulama untuk kemudian mengolok-oloknya dan menjadikan dia bahan tertawaan.
Dikisahkan, sejumlah anak muda menemui seorang ulama untuk menjadikan dia sebagai bahan celaan dan bahan olok-olok.
Menerka datang dengan membawa keranda mayat, di mana dari ketiga anak muda itu, satu di antaranya masuk ke keranda mayat.
Ustadz Abdul Somad secara sadar dan penuh dedikasi memilih jalan untuk berdakwah sampai menembus hutan dan pedalaman dengan meninggalkan anak istrinya, istirahat hanya sesaat, lelah sudah pasti. Ustadz Abdul Somad makan nasi bungkus bersama di pelosok hutan. (YouTube)
Baca: Ustaz Yusuf Mansur Disebut Unfollow IG Ustaz Somad karena Beda Pilihan Pilpres, Ini Faktanya
Baca: Ustadz Abdul Somad Difitnah Terima Rumah dari Prabowo, Sahabatnya di Aceh Ungkap Sosok UAS
Dia berlagak seolah menjadi orang yang sudah meninggal dunia.
Kisah nyata yang diungkap Ustadz Adi Hidayat, yang dikutip Warta Kota, menjelaskan, ulama tersebut bertanya, benar orang ini sudah meninggal?
Ulama itu bertanya sampai 3 kali kepada dua anak muda tersebut.
Sebelum kemudian, dia menyolatkan untuk melakukan solat jenazah.
Kedua anak muda dan mungkin temannya yang berada di keranda mayat itu mungkin sedang menahan tawa.