Insiden di Pos TNI AL Pusong Lhokseumawe, Ini Penjelasan Kapolres, Dandim, Danlanal, dan Keuchik
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Insiden pengepungan yang disertai upaya pembakaran dan pengrusakan Pos TNI AL di TPI Posong Lhokseumawe, mengejutkan publik Aceh, Rabu (17/4/2019) malam.
Pasalnya, beberapa saat setelah kejadian, beredar dua video pendek yang memperlihatkan peristiwa pengepungan dan kebakaran di Pos TNI AL Pusong.
Dalam kedua video itu juga terdengar letusan senjata.
Pada satu video memperlihatkan suasana kepanikan di salah satu TPS.
Peredaran video ini sempat menimbulkan spekulasi yang mengait-ngaitkan insiden tersebut dengan Pemilu 2019.
Namun, pihak berwenang di Lhokseumawe, seperti Kapolres, Dandim, Danlanal, dan Keuchik Pusong memastikan bahwa insiden tersebut tidak ada kaitannya dengan Pemilu.
Hanya saja, insiden ini terjadi di dekat salah satu TPS yang berada tidak jauh dari Pos TNI AL Pusong.
Baca: Ratusan Kertas Suara Caleg DPR RI tak Dicoblos Pemilih
Baca: Rekam Jejak Pemilu di Indonesia Sejak 1955 Hingga Tahun 2014
Meski tidak terkait Pemilu 2019, insiden ini membuat penghitungan suara untuk DPR Aceh dan DPR Kota Lhokseumawe terhenti.
Tadi malam, para pihak terkait di Lhokseumawe telah duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan itu secara damai.
Baca: Kisah Pemilu 2014: Caleg Gagal Ingin Jual Ginjal Demi Bayar Utang Kampanye Sebesar Rp420 juta
Baca: Dianggap Ajarkan Kekerasan, Parlemen Irak Sepakat Larang PUBG
Kronologis
Informasi dihimpun Serambinews.com, Danlanal Lhokseumawe Kolonel Laut (L) M Syamsul Rizal, Dandim 0103 Aceh Utara Letkol Agung Sukoco, dan Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan telah duduk bersama dengan aparat desa Pusong Lama di Makodim setempat.
Dalam pertemuan itu disepakati insiden ini diselesaikan secara damai.
Warga yang terluka akan diobati dan Pos TNI AL rusak akan diperbaiki secara gotong royong.
Informasi dihimpun Serambinews.com, insiden ini berawal pada Rabu sore, ketika seorang anak warga desa itu bermain dengan memanjat tower di Pos TNI AL tersebut.
Aksi anak ini dicegah oleh seorang personil TNI yang bertugas di pos itu.
Menurut informasi warga, aparat TNI AL itu sempat mengasari si anak tersebut.
Dari foto yang beredar terlihat anak itu mengalami memar di bagian keningnya.
Pada malamnya, masyarakat yang diliputi emosi mendatangi Pos Marinir dan pos tersebut.
Informasi diperoleh di lokasi, beberapa warga melempar batu ke arah pos, bahkan ada yang melempar bungkusan berisi bensin.
Akibatnya, api sempat menyala di halaman bagian depan pos dan juga bagian belakang pos.
Jendela dan pintu pos juga rusak.
Di dalam ketegangan tersebut, polisi dan sejumlah anggota TNI lainnya tiba di lokasi.
Terdengar juga sejumlah tembakan ke udara dalam upaya membubar massa.
Namun sekitar pukul 11.30 WIB, kondisi di lokasi sudah kondusif.
Efek lainnya, ada warga yang terluka.
Sesuai data yang berhasil dihimpun Serambinews.com, warga pertama yang terluka dibagian kening adalah Bukhari.
Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Melati.
Setelah mendapatkan perawatan awal, Bukhari dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia Aceh Utara.
Hingga berita ini diturunkan, Serambinews.com belum mendapatkan informasi akurat penyebab luka di kening Bukhari walaupun informasi berkembang di tengah masyarakat terserempet peluru.
Warga lainnya, M Ahlil, mengalami luka akibat bagian bahu kiri.
Baca: Berhadiah Rumah dan Umrah, Pendaftar Jalan Santai HUT Kota Banda Aceh Tahun 2019 Sudah 15.200 Orang
Baca: Hitungan Sementara Desk Pemilu Pemko Lhokseumawe, 01 Hanya 8,65 Persen, 02 Capai 91,35 Persen
Penjelasan Danlanal, Dandim, Kapolres, dan Keuchik Pusong
Danlanal Lhokseumawe Kolonel Laut (L) M Syamsul Rizal, saat konfirmasi pers di Makodim Lhokseumawe, menjelaskan, pada 22.30 WIB di pos marinir terjadi insiden.
Tapi tidak ada hubungan dengan Pemilu. Hanya saja, lokasi TPS berdekatan, yakni di belakang Pos Pusong.
Kejadiannya, menurut Kolonel Laut (L) M Syamsul Rizal, berawal dari peneguran terhadap anak kecil naik ke menara di pos tersebut.
"Ditegur sama anggota pos. Anak tidak mau, langsung berlari dan masyarakat langsung menyerang pos. Terjadi pembakaran pengrusakan di Pos," ujarnya.
Namun dia memastikan insiden tersebut sudah diselesaikan dengan keuchik dan ketua pemuda desa setempat.
"Sudah diselesaikan secara musyawarah. Ada yang terluka sudah ditanggung pengobatannya. Pos rusak, diperbaiki secara gotong royong," ujarnya.
Namun saat ditanya sesuai informasi berkembang kalau insiden tersebut dipicu adanya penamparan terhadap anak tersebut, Kolonel Laut (L) M Syamsul Rizal, menyebutkan tidak ada.
Cuma ada kata-kata yang agak kasar, karena sudah dilarang berulang kali.
Terkait suara letusan senjata, Kolonel Laut (L) M Syamsul Rizal, menjelaskan, hanya tembakan peringatan ke udara, itu pun dengan peluru hampa.
"Harapan kita ke depan, masalah sudah selesai dengan baik antara warga dan TNI AL. Kehadiran Pos TNI AL di sana pun sangat membantu nelayan. Hubungan dengan masyarakat pun selama ini sangat baik. Kita akan secara bersama-sama terus bangun maritim di kawasan Pusong," pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 0103 Aceh Utara Letkol Agung Sukoco, menyatakan, dasarnya hanya ada kesalahpahaman saja dan adanya provokasi pihak-pihak tertentu hingga terjadi insiden tersebut.
"Tapi sekarang ini aparat desa sudah menyadari adanya salah paham. Kita sudah bertemu dan sudah sepakat, ada yang luka kita obati bersama. Masyarakat pun sudah berkomitmen membangun situasi aman di sana," ujarnya.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, memastikan kondisi di lokasi insiden sudah kondusif.
Diatanya kemungkinan penambahan personel di TPS saat perhitungan suara dilanjutkan, Kapolres mengatakan, tergantung kondisi.
"Itu tergantung besok pagi. Bila memang diperlukan maka akan AS penambahan personil," jelasnya.
Terkait terhentinya perhitungan suara di TPS dekat Pos TNI AL, Kapolres mengatakan sudah dikooordinasikan dengan pihak penyelenggara.
Menurutnya, proses perhitungan suara akan dilanjutkan pagi ini mulai pukul 07.00 WIB dan ditargetkan sebelum pukul 12.00 Wib siang sudah selesai.
Keuchik Pusong Lama, Kaharuddin, mengatakan insiden tersebut sudah diselesaikan secara musyawarah.
Warganya yang mengalami luka akan diobati.
Sedangkan untuk pos yang rusak akan dibuat kembali secara bergotong royong.(*)