Bertepatan dengan HUT Banda Aceh, Yayasan Darud Donya Gelar "Haul Tuan Di Kandang" di Gampong Pande

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Haul Tuan Di Kandang diwarnai dengan doa dan zikir di Masjid Tuan Di Kandang, Gampong Pande, Banda Aceh, Senin (22/4/2019).

Bertepatan dengan HUT Banda Aceh, Yayasan Darud Donya Gelar "Haul Tuan Di Kandang" di Gampong Pande

Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Yayasan Darud Donya menggelar haul (peringatan hari wafat) Tuan Di Kandang di Masjid Tuan Di Kandang, Gampong Pande, Banda Aceh, Senin (22/4/2019).

Uniknya, acara yang diwarnai dengan doa dan zikir yang dipimpin Ustadz Jamhuri Ramli ini diselenggarakan tepat pada peringatan HUT ke-814 Kota Banda Aceh.

Acara haul tersebut menghadirkan sejumlah tokoh budaya dan peradaban Islam Aceh di antaranya Tgk Harun Keuchik Leumiek, Tgk Amir Hamzah, tamu spesial dari Malaysia yaitu President of Malay and Islamic World Organization/ Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Tan Sri Mohd Ali Rustam, sejumlah mahasiswa dari Malaysia, dan undangan lainnya.

Penyelenggara acara yang juga Ketua Yayasan Darud Donya, Cut Putri dalam sambutannya mengatakan, kegiatan itu bertujuan mengenang kembali sosok Tuan Di Kandang yang merupakan ulama besar Aceh, pengaruhnya dari Gampong Pande hingga lahirnya Kota Banda Aceh.

“Kami sangat gembira karena Presiden DMDI, Tan Sri Mohd Ali Rustam bersama tamu dari Melayu lainnya dapat hadir. Inilah Gampong Pande yang merupakan gampong tertua dan sangat bersejarah di Aceh,” ujarnya.

Selain mengirim doa kepada para ulama dan raja Aceh yang sudah lama wafat itu dan mengunjungi makam-makamnya, Darud Donya juga menggelar aksi bersih-bersih nisan di daerah tambak Gampong Pande hingga gotong royong ke titik nol kilometer Banda Aceh.

“Kita juga akan menanam pohon bakau di sekitar tambak Gampong Pande, ziarah ke makam para ulama di bekas Kompleks IPAL, serta bersih-bersih sampai ke pantai Gampong Pande,” jelasnya.

Sementara Presiden DMDI, Tan Sri Mohd Ali Rustam menyampaikan bahwa dalam rangka menyelamatkan bukti peradaban Islam masa lalu, pihaknya saat ini sedang mengumpulkan segala arsip dan benda bersejarah lainnya untuk dipelajari serta dirawat.

“Mungkin inilah bentuk kontribusi kami dalam melestarikan budaya Islam. Situs Islam di Aceh perlu diselamatkan, saya sarankan agar didaftarkan ke UNESCO agar dapat dijadikan pusat sejarah Islam di Aceh,” kata Tan Sri Mohd Ali Rustam, seraya mengucapkan selamat HUT ke-814 Kota Banda Aceh.(*)

Baca: 5 Fakta Pembakaran 3 Kotak Suara di Maluku, Pelaku Diduga Caleg PDI-P hingga Merasa Dicurangi

Baca: Ketua PPS dan Anggota KPPS di Manado Meninggal, Diduga karena Kelelahan dan tak Tidur Berhari-hari

Baca: Beredar Video Suara untuk Jokowi Ditambah hingga 500, Suara Prabowo Dikurang 100

Berita Terkini