Almarhum Muhammad Ikram, anaknya itu, lanjut Zamzami, sebelumnya menempuh pendidikan di Pesantren Oemar Diyan Indrapuri, Aceh Besar selama enam tahun.
Selepas dari pesantren di bawah pimpinan Ustaz Tgk H Fakhruddin Lahmuddin SAg MPd itu, pada awal Desember 2018 lalu, almarhum Muhammad Ikram dinyatakan lulus untuk melanjutkan pendidikannya di Kairo, Mesir yang saat ini, kata Zamzami, anak itu masih belajar di kelas persiapan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar dan tercatat anggota Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir.
Setelah kurang lebih seminggu Muhammad Ikram berangkat ke Kairo, abang kandungnya Nurul Kausar yang sebelumnya juga berada di sebuah pesantren di Aceh Besar, juga ingin melanjutkan pendidikan di Suriah. “Ketika abangnya itu bilang ke Suriah, saya sempat khawatir.
Tapi, setelah saya cek langsung ke sana saat mengantar dia, saya merasa lega, setelah melihat langsung para santri di pesantren itu ramau,” ungkap Zamzami.
Kembali ke cerita almarhum Muhammad Ikram, lanjut Zamzami, jenazah anak bungsunya itu direncanakan akan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, pada Selasa (23/4/2019) besok malam.
“Besok (Selasa-red) pesawat Turki Airline yang membawa jenazah almarhum anak saya hanya sampai di Jakarta. Lalu, jenazah akan dipindahkan ke pesawat lain untuk diterbangkan ke Aceh. Kemungkinan jenazah anak kami ini tiba malam hari. Insya Allah akan kami kebumikan malam itu di kuburan umum gampong, setelah keluarga untuk terakhir kalinya melihat almarhum,” sebut Zamzami sembari menunjukkan ketegarannya.
Zamzami yang ikut dalam kontentasi di nomor urut 1 dari PKB Aceh Besar, untuk dapil 3 itu, meraup dukungan suara cukup siginifikan di desanya, yakni 516. Selain mantan keuchik Jeumpet Ajun, sehari-harinya, ayah kandung almarhum Muhammad Ikram itu juga sebagai iman di mushala dan masjid setempat.
Sejumlah warga yang ditemui Serambinews.com di desa tersebut, mengenal keluarga Tgk Zamzami, keluarga yang baik, memiliki rasa sosial dan kepedulian yang sangat tinggi terhadap setiap warganya yang meninggal dunia.
“Kalau bisa saya katakan, setiap ada warga sini yang meninggal, beliau meninggalkan semua pekerjaan dan beliau lah orang pertama yang sampai ke rumah warga yang meninggal itu, dengan membantu mengurus mayat dan semua keperluan yang dibutuhkan keluarga warga yang sedang musibah,” ungkap Syahril, seorang warga setempat kepada Serambinews.com, Senin (22/4/2019).
Bahkan selama ini, lanjutnya, warga mengenal keluarga itu sangat baik beserta anak-anak Tgk Zamzami yang dikenal santu serta jauh dari anak muda pada umumnya.
“Jadi, sangat pantas dan sangat layak beliau mendapat simpatik serta dukungan warga Jeumpet Ajun untuk memilih beliau. Jadi, dengan musibah, anak beliau Muhammad Ikram meninggal dunia, bisa saya katakan mayoritas masyarakat sini merasa sangat sedih,” tutup Syahril.(*)