Laporan Abdullah Gani I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Persawahan rakyat di Gampong Gahru Kecamatan Bandardua, Pidie Jaya sekitar 30 hektare kembali menghasilkan setelah bendungan irigasi dibangun.
Kadis Pertanian Pangan Pijay, drh Muzakkir Muhammad, dalam keterangannya kepada Serambinews.com, Rabu (24/4/2019) mengatakan, sawah itu berfungsi kembali setelah bendungan irigasi dibangun Dinas PU Pijay dengan dana APBA sekitar Rp 1 miliar.
Lahan yang sudah menghutan tersebut dibersihkan dengan alat berat dan ditangani Dinas Pertanian setempat menggunakan dana APBK 2018.
Baca: Puluhan CJH Lhokseumawe Gagal Berangkat, Ini Penyebabnya
Baca: Tak Mau Orangtuanya Dipanggil ke Sekolah, Siswa SD Tendang Tangan Kepala Sekolah hingga Patah
Baca: Bawaslu Maluku Tenggara Pastikan Ada 15 Kotak Suara yang Dibakar Caleg PDIP
Berkat kerja keras dan dukungan masyarakat, sawah yang ditanami padi pada musim rendengan 2018/2019 lalu, kini berhasil dipanen.
Panen perdana dilakukan, Rabu (24/4/2019) menggunakan cobine atau mesin pemanen dan ikut disaksikan sejumlah petani serta Kadis Pertanian dan staf.
Melihat perolehan hasil yang tergolong baik disertai harga jual gabah lumayan, membuat petani Gahru dan sekitarnya tampak ceria.
M Nasir, Abdullah dan Ilyas, tiga petani setempat di sela mengamati panen, kepada Serambinews.com mengaku terharu sekaligus bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah mengupayakan lahan yang 15 tahun lalu telantar itu kembali berfungsi.
Hasil yang diperoleh tergolong memadai atau rata-rata 5,5 ton per hektare dengan harga jual rata-rata Rp 4.700/kg, kata seorang petani.
Mungkin karena baru pertama kali panen setelah sekian lama telantar, sehingga wajar saja jika tidak menyamai hasil sawah sekitarnya yang mencapai 7-8 ton per Ha.
Petani setempat juga menginginkan agar sekitar 8 hektare lagi lahan yang berada pinggiran sawah dan saat ini diselimuti hutan juga hendaknya dibersihkan untuk kembali digarap.
Sebab, jika tak difungsikan bisa menjadi sarang binatang buas.
“Kami meminta dinas terkait supaya lahan yang tersisa sekitar 8 hektare itu juga dibersihkan untuk ditanami,” pinta Muhammad, petani setempat.(*)