BBPOM Temukan Enam Sampel Takjil di Abdya Diduga Mengandung Boraks
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Mie goreng dan sejumlah makanan berbuka puasa atau takjil di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diduga mengandung bahan berbahaya berupa boraks.
Hal tersebut sesuai hasil sidak dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh yang turun bersama kepala dinas kesehatan Abdya dan sejumlah pejabat dinas terkait, Rabu (9/5/2019) sore.
Baca: Selesaikan Studi 3,8 Tahun di Amerika Serikat, Firman Jadi Doktor Muda UTU
Baca: FOTO-FOTO : Lemang Bambu Lambaro Skep, Banda Aceh
Baca: Pembunuhan di Ulee Madon, Anak Korban Masih Trauma, tak Berani Pulang ke Rumah
Dalam sidak pengawasan makan berbuka puasa atau takjil di seputaran Blangpidie itu, BBPOM menemukan enam sampel makanan berbuka puasa atau takjil di di Abdya diduga mengandung boraks.
"Dari 52 sampel makanan yang kita ambil, 6 sampel takjik di diduga mengandung boraks," ujar kepala BBPOM Banda Aceh, Drs Zulkifli Apt didampingi kepala Seksi Inpeksi BBPOM Banda Aceh, Suryani Fauzi MSi, kepada Serambinews.com, Kamis (9/5/2019).
Menurutnya, enam sampel makanan atau takjil yang ditemukan memakai bahan berbahaya itu, berupa 2 sampel pada mie goreng, 2 sampel pada bahan-bahan atau bumbu pembuat mie dan 2 sampel pada kerupuk jangek dan kerupuk tempe goreng.
"Hasil awal ini, yang diduga positif mengandung bahan berbahaya akan dibawa ke Banda Aceh untuk uji menyeleuruh di laboratorium BBPOM Banda Aceh," ungkapnya.
Hal itu, katanya, untuk memastikan hasil awal yang dilakukan oleh BBPOM bersama kepala Dinas Kesehatan Abdya, para pejabat Dinas Perindagkop dan tim Pemda Abdya.
"Hasilnya akan kita kirim kembali ke dinas terkait di Abdya, untuk ditindak lanjuti sesuai ketentuan berlaku," tegasnya.
Informasi yang diperoleh, makanan yang banyak mengadung boraks adala pada mie goreng atau mie kiloan. Kabarnya, rata-rata bahan mie kiloan itu sering dicampur dengan air abu yang mengandung boraks. (*)