Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) bersama China University of Geosciences (CUG), Wuhan, China, meneken nota kesepahaman (MoU) di Kantor Pusat Administrasi Unsyiah, Jumat (24/5/2019).
Penandatanganan MoU tentang pertukaran pelajar dan penyediaan beasiswa itu dilakukan Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng dan President of CUG Wuhan, Prof Dr Wang Yanxin, dan turut disaksikan jajaran pimpinan dari kedua universitas.
Demikian disampaikan Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, Jumat (24/5/2019), yang menyebut banyak program pendidikan yang bisa dikolaborasi oleh dua universitas itu.
”Unsyiah sedang memperluas kerja sama dengan berbagai negara di dunia, salah satunya China yang kini sangat berperan dalam kekuatan ekonomi dunia,” katanya.
Prof Samsul menyebutkan, Unsyiah telah menyiapkan lebih dari 90 kandidat doktor muda yang akan diberangkatkan ke universitas di dalam maupun luar negeri termasuk China.
Baca: Unsyiah Gandeng KPK Terapkan Kuliah Antikorupsi
Baca: STKIP Muhammadiyah Abdya dan Unsyiah Teken Nota Kesepahaman, Ini Tujuannya
Baca: Siswa SMA Labschool Unsyiah Berdakwah Melalui ‘Ngaji on Street’
Selain itu, pihaknya akan bekerja sama dengan CUG Wuhan di bidang kolaborasi riset. “Dalam waktu dekat ini, mahasiswa dari kedua universitas akan saling mengunjungi dalam rangka summer camp,” terangnya.
Kepala Bagian Evaluasi Beasiswa CUG Wuhan, Yang Su mengaku ingin meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa dari Indonesia pada tahun 2020, khususnya para alumni Unsyiah.
Dia menyebutkan, saat ini ada tujuh mahasiswa Indonesia yang sedang mengambil program master di CUG Wuhan, dua di antaranya alumni Unsyiah yakni Reza Fahlevi dan Maulana.
“Aceh dan China memiliki hubungan historis yang panjang. Kerja sama ini akan menyambung kembali hubungan persahabatan antara Aceh dan China seperti masa dulu,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, rombongan CUG Wuhan juga mengunjungi peserta Diklat Bahasa Mandarin yang diselenggarakan Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh bekerja sama dengan Badan Koordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin (BKPBM) Aceh. (*)