Invest In Aceh

Jalan Tol dan Kereta Api Aceh Dipaparkan pada KTT IMT-GT di Bangkok Thailand

Penulis: Zainal Arifin M Nur
Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANAK-ANAK melintas di rel kereta api kawasan Desa Geulumpang Sulu Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Rabu (11/12/2014).SERAMBI/NURUL HAYATI

Jalan Tol dan Kereta Api Aceh Dipaparkan pada KTT IMT-GT di Bangkok Thailand

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama para pejabat terkait dari Aceh, memaparkan potensi yang bisa dimasukkan dalam rencana kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

Pemaparan itu disampaikan Nova Iriansyah dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-12 IMG-GT di Bangkok, Thailand, 22-23 Juni 2019.

Untuk diketahui, Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle atau IMT-GT berdiri pada Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-1 di Langkawi, Malaysia, pada 20 Juli 1993.

IMT-GT ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan negara-negara IMT-GT.

Melalui kerja sama IMT-GT, sektor swasta terus didorong menjadi “engine of growth”.

Untuk tujuan tersebut telah dibentuk suatu wadah bagi para pengusaha di kawasan IMT-GT yang disebut Joint Business Council (JBC).

JBC secara aktif  ikut dilibatkan dalam rangkaian SOM/MM IMT-GT setiap tahunnya.

Wilayah Indonesia yang menjadi bagian dari kerja sama IMT-GT adalah provinsi-provinsi: Aceh, Bangka-Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (tiga dari kiri) bersama para pejabat terkait dari Aceh, memaparkan potensi Aceh pada KTT Ke-12 IMT-GT di Bangkok Thailand, 22-23 Juni 2019. (DPMPTSP Aceh)

Baca: Aceh Tuan Rumah IMT-GT 2014

Baca: Anggota DPR RI Dapil Aceh Salim Fakhry: Jangan Jawa Saja yang Diperhatikan, Luar Jawa Juga Lah

KTT Ke-12

Pada tahun ini, tiga negara yang terlibat dalam kerja sama IMT-GT ini melaksanakan KTT Ke-12.

KTT Ke-12 IMG-GT ini berlangsung bersamaan dengan KTT Ke-34 ASEAN, di Bangkok, Thailand, 22-23 Juni 2019.

Dinas Penamaman Modal dan Pelayatan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh dalam siaran pers kepada Serambinews.com menyebutkan, selain Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, delegasi Aceh yang hadir pada KTT Ke-12 IMT-GT adalah Ketua Kadin Aceh, Makmur Budiman, Plt Ketua BPKS Razuardi, Plt Direktur PDPA Zubir Sahim, serta Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Aulia Sofyan.

KTT Ke-12 IMT-GT ini dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo yang hadir di Thailand dalam rangka KTT Ke-34 organisasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

Setelah acara KTT IMT-GT, Presiden Jokowi akan melanjutkan pertemuan atau KTT Ke-13 BIMP-EAGA (Brunei-Indonesia-Malaysia-Philiphines East ASEAN Growth Area).

Baca: Aceh dan IMT-GT

Baca: Akses ke Forum IMT-GT Tiba-tiba Tertutup

Potensi Aceh

Pada pertemuan KTT Ke-12 IMT-GT ini, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama gubernur lainnya dari Sumatera.

Kadis PMPTSP Aceh, Aulia Sofyan mengatakan, Aceh telah mengangkat beberapa usulan dalam KTT tersebut.

Di antaranya tentang rencana kerja sama perhubungan udara rute Sabang-Phuket-Langkawi, maritim connectivity, halal taurist, green city special economi zone Arun, university network untuk pengembangan kapasitas dan transfer teknologi research, serta pembangunan jalan tol dan kereta Api Aceh dan Sumatera.

Aulia Sofyan menyebutkan, ada beberapa usulan kerja sama IMT GT pada bidang transportasi udara sudah berjalan.

Yaitu, jalur penerbangan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM)-Penang dan SIM-Kuala Lumpur, Malaysia, menggunakan pesawat Air Asia dan Fire fly.

Sementara masih terhambat adalah jalur Sabang-Langkawi.

Aulia menyebutkan, hanya ada sekali penerbangan jalur ini yaitu pada tanggal 1 Maret 2018 lalu, menggunakan pesawat carter Prima Air dari Malaysia, setelah itu berhenti.

Begitu juga untuk jalur Sabang-Phuket-Langkawi (Sapula).

Kendalanya adalah jumlah penumpang yang masih terbatas.

“Kemudian untuk jalur Sabang-Phuket-Krabi juga belum jalan,” ungkap Aulia Sofyan.

Untuk jalur laut, Aulia Sofyan menyebutkan, rute Kuala Langsa-Penang juga sudah pernah dibuka.

Namun aktivitasnya terhenti karena terbatasnya jumlah penumpang dan barang yang diangkut ke Malaysia.

Baca: Akses ke Forum IMT-GT Tiba-tiba Tertutup

Baca: Atlet Petanque Unsyiah Rebut Emas di Even 20th IMT-GT Varsity Carnival Malaysia

Tol dan Kereta Api

Pada pertemuan tersebut, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, memaparkan kemajuan pembangunan infrastruktur di Aceh, terutama pembangunan jalan tol untuk rute Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 Km.

Selesai pembangunan jalur Banda Aceh-Sigli, akan dilanjutkan jalur Sigli-Lhokseumawe sepanjang 135 Km.

Aktivitas pembangunan jalan tol Banda Aceh - Sigli, Juni 2019. (SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA)

Kemudian Lhokseumawe-Langsa 135 Km dan Langsa-Binjai sepanjang 110 Km.

Aceh juga punya jalur kereta api, Lhokseumawe-Bireuen sepanjang 13,5 Km.

Pembangunannya kini dilanjutkan mulai dari Kuala Simpang, Aceh Tamiang-Besitang, Sumut, sepanjang 60 Km.

Program pembangunan Kereta Api Aceh, merupakan bagian dari pembangunan Kereta Api Trans-Sumatra.(*)

Kereta Api Aceh 1 ()

Baca: Perkuat IMT-GT, Aceh Gagas Penerbangan Langsung ke Thailand

Berita Terkini