Baca tanpa iklan
Nenek Kalsum akhirnya datang dan membujuk sang suami.
"Akhirnya kita bawa tapi mereka tak bisa dipisahkan," kata Rivay.
"Dari mulai di ambulans sampai ke pesawat, Mak Cum (panggilan nenek Kalsum) enggak bisa bergerak. Karena kalau sampai Mak Cum bergerak Pak Mahmud bisa marah-marah lagi," jelasnya.
Bahkan ketika Nenek Kalsum harus ke toilet sebanyak dua kali, Mahmud harus ditangani petugas karena khawatir terpisah dengan belahan jiwanya.
Sampai di Madinah, Rivay mengaku keduanya harus diturunkan bersama-sama menggunakan kursi roda karena tak ingin terpisahkan.
Rivay sebagai petugas juga dimarahi oleh Mahmud yang cemburu gara-gara dirinya mendorong kursi roda Nenek Kalsum.
Baca: Jadi Korban Salah Tangkap dan Dipenjara 3 Tahun, Fikri Pribadi Mengaku Disiksa & Dipaksa Mengaku
Kakek Mahmud saat memarahi petugas Twitter/Kementerian Agama RI
"Cemburu, dia nggak mau kita dorong Mak Cum," ungkap Rivay.
"Makanya pas kita dorong itu Mak Cum harus pegang tangan. Setelah pegang tangan, dia harus elus-elus pahanya, kakinya itu pun baru dorong sedikit-diki enggak bisa jauh karena pegangan tangan,"
"Pokoknya dia nggak mau jauh sama istrinya," jelas Rivay.
Melihat kisah romantis ini, Kementerian Agama RI sampai menanggapinya.
Dalam cuitan di akun resminya, Kemenag menuliskan tentang kemesraan Kakek Mahmud dan Nenek Kalsum.
"Sang kakek ingin selalu dekat dengan istri," tulis akun tersebut.
"Sehat selalu ya Kakek Mahmud dan Nenek Kalsum. Juga seluruh Jemaah haji Indonesia," tambahnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di gridhot.id dengan judul Tak Ingin Dipisah dengan Sang Istri di Madinah, Kakek Mahmud Marahi Petugas Karena Cemburu Belahan Jiwanya Didampingi Orang Lain