Dia mengakatan, saat pihaknya menanyakan kejelasan dana itu ke Dinas Badan Dayah Aceh, katanya dinas tersebut sudah menyerahkan lagi usulan itu kepada Pemerintah Aceh karena hingga kini belum ditanda tangani.
"Padahal kami sudah cukup senang saat konsultan datang ke dayah untuk menggambar maket pembangunan dayah," kata Tgk Ridwan kepada Haji Uma.
Tgk Ridwan bersama para teungku lainnya juga bermusyawarah tekait itu di Kantor Himpunan Ulama Dayah (HUDA) di Banda Aceh. Menurut Tgk Ridwan yang dikonfirmasi Serambinews.com malam ini, rapat itu dihadiri oleh sejumlah teungku atau pimpinan dayah se-Aceh.
"Maksud kami bukan mau demo, tapi kami ingin menjumpai pemimpin untuk menanyakan hal ini. Kita mau untuk dayah jangan dibeadakan, jika pendidikan umum bisa kenapa untuk dayah/pesantren ditahan," pungkasnya. (*)