Namun rupanya iki, Fauzan dan temannya yang lain berhasil mengumpulkan uang.
Keinginan yang kuat itulah yang membuat para orangtua mendukung sang anak.
Rasa bangga dan haru ikut dirasakan orangtua mereka.
Sati (54), orangtua Iki, pun berbagi kisahnya.
Sati mengaku bahagia dan bangga mengetahui anaknya bisa menabung untuk membeli hewan kurban.
Meski sempat ada keraguan di benaknya, Sati pun hanya dapat mengamini niat mulia anak bungsunya itu.
"Waktu itu saya tanya, kamu sanggup enggak? Dia bilang sanggup, nanti mau nyisihin uang jajan. Jujur, saya jarang kasih uang jajan ke dia," ungkap Sati.
Sati berharap niat tulus dari Iki dan teman-temannya menabung untuk hewan kurban dapat menjadi contoh bagi anak-anak yang lain.
"Yang jelas senang, dia bisa (kurban) sendiri, alhamdulillah," tuturnya.
"Jujur kalau saya belum bisa (berkurban) tapi Alhamdulillah liat iki sama teman-teman bisa berkurban, awalnya juga sempat enggak percaya, sampai saya tanya, iki beneran, nanti kalau sampai putus tengah jalan kan malu, tapi iki bilang, cobain dulu niatin, pasti bisa," ujar Sati ibunda Abu Bakar Sidiq.
Perasaan serupa dirasakan Yani Haryani, orangtua dari Fauzan.
Kebanggaan terhadap anak semata wayangnya itu tak dapat digambarkan dengan kata-kata.
Yani Haryani yang mengaku bangga dan senang melihat anak-anak bisa menabung untuk berkurban.
Yani menceritakan bahwa setiap hari Iki dan Fauzan mengumpulkan uang dari teman-temannya untuk dimasukan dalam buku tabungan.
Setelah itu uang tabungan pun dikumpulkan berbulan-bulan.