Ia mengatakan siswa yang mengalami pusing, mual, muntah dan mencret diakibatkan makanan yang dijual dilingkungan sekolah, berupa mie pecal.
"Berdasarkan interogasi terhadap anak - anak, hampir semua ada memakan mie pecal. Jadi kuat dugaan mereka keracunan akibat dari makanan ini," ungkapnya.
Mie pecal tersebut, lanjutnya dibeli siswa dari salah seorang pengajar di SDN itu.
Baca: Sesama Pemotor Bersenggolan, Pengendara Supra Meninggal di TKP
Namun pihaknya belum bisa memastikan dari makanan apa yang menyebabkan anak sekolah dasar tersebut keracunan.
"Hanya kuat dugaan kami saja, namun untuk memastikan kita tunggu hasil lab yang akan keluar nanti," tutur Iptu Zufrijal.
Lebih lanjut ia menegaskan, bahwa selain mie pecal yang sudah dijadikan bahan sample untuk lab, pihaknya juga telah membawa beberap sampel lainnya yang didapat dari sekolah tersebut.
Berupa sisa makanan sambal atau saus, serta minuman sachet.
Disebutkannya, untuk jajanan anak disekolah dasar Bandar Lampahan tersebut, setiap hari dewan guru menjual makanan secara bergiliran, karena disekolah tersebut tidak ada kantin.
"Untuk itu kita akan lakukan penyidikan, dari mana sumber makanan tersebut awalnya. Apakah memang sudah terdapat zat berbahaya saat mau diolah atau dimasak yang dibeli dari pedagang, kita akan dalami," tegasnya. (*)
Baca: Wakil Ketua DPRA Minta Polisi Usut Tuntas Insiden Kebakaran Rumah Wartawan Serambi