Akses Jembatan

Pilar Penyangga Rebah, Jembatan Uning Ditutup untuk Kendaraan Bertonase Tinggi

Penulis: Mahyadi
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa petugas dari PPK BPJN Aceh, sedang mengamati kondisibl jembatan di Kampung Uning, Kecamatan Bies, Kabupaten Aceh Tengah.

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS. COM, TAKENGON – Salah satu jembatan di Kampung Uning, Kecamatan Bies, Kabupaten Aceh Tengah, terpaksa ditutup untuk kendaraan bertonase tinggi.

Penutupan itu dilakukan karena pilar penyangga jembatan rebah, pada Sabtu (3/8/2019) dini hari, sehingga rawan jika dilalui kendaraan dengan beban berat.

Jembatan yang ada di ruas jalan nasional Takengon-Angkup itu, merupakan akses utama dari Kota Takengon menuju sejumlah kecamatan di Aceh Tengah.

Untuk sementara, akses menuju Kecamatan Silih Nara dan Kecamatan Bies, dialihkan ke beberapa jalur alternatif.

“Untuk ke Kecamatan Silih Nara, bisa lewat jembatan Lukup Badak, Pengasing dan kalau untuk ke Kecamatan Bies, ada beberapa jalur alternatif,” kata Kadishub Aceh Tengah, Jauhari kepada Serambinews.com, Sabtu (3/8/2019).

Disebutkan Jauhari, adanya penutupan jembatan Uning karena kondisi jembatan sangat rawan, bila dilintasi kendaraan bertonase tinggi karena salah satu pilar penyangga jembatan rebah sehingga mengurangi daya tahan jembatan.

“Kalau cuma sepeda motor, masih bisa melintas. Tapi untuk kendaraan roda empat, atau mobil barang, kalau bisa jangan dulu,” sebutnya.

Diperkirakan, rebahnya beton penyangga atau pilar jembatan karena faktor usia konstruksi jembatan yang sudah mulai tua dan tergerus air aliran DAS Pasangan.

Baca: Tiga Hari ke Depan, Puting Beliung Masih Mengancam Aceh Utara, BMKG: Masyarakat Harus Waspada

Baca: Cerita Sedih Gadis Miskin di Pidie, Jalani Operasi Tujuh Kali, Kini Pasrah tak Ada Biaya

Baca: Semburan Gas di Aceh Timur Masih Terjadi, BPMA Sebut Materialnya tidak Berbahaya, Ini Penjelasannya

“Kondisi arus sungai ketika kejadian, dalam keadaan normal karena tidak ada hujan. Jadi, rebahnya pilar jembatan kemungkinan terbesar karena faktor usia," terang Jauhari.

Untuk mengantisipasi kerusakan semakin parah, sehingga pihak Dishub Aceh Tengah, menerjunkan sejumlah personelnya untuk menjaga arus lalu lintas serta memasang rambu-rambu lalu lintas di lokasi kejadian.

“Kita khawatir, kalau dipaksakan tetap dibuka, jika dilewati kendaraan bertonasi tinggi jembatan bisa patah,” tuturnya.

Camat Bies, Erwin Pratama menambahkan, pascarebahnya pilar jembatan Uning, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak terkait.

“Petugas dari PPK BPJN I, Aceh, sudah melihat langsung kondisi jembatan. Dan dimungkinkan akan segera ditangani,” kata Erwin.

Erwin Pratama mengharapkan, agar para pengguna jalan untuk dapat menggunakan jalur alternatif karena untuk sementara kondisi jembatan masih sangat rawan untuk dilalui.

“Menggunakan jalur alternatif, jarak tempuhnya tidak jauh berbeda. Jadi, untuk sementara kalau bisa lewat jalan alternatif saja,”ujar.(*)

Berita Terkini