LHOKSUKON - Kecepatan angin 18 kilometer/jam dalam wilayah Aceh Utara dalam tiga hari ke depan, yakni Minggu-Selasa (4-6/8) berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih berpotensi terjadinya bencana angin puting beliung. Karena itu, BMKG berharap supaya masyarakat tetap waspada ketika melihat ada awan cumulonimbus (CB/awam hitam menjulang tinggi) pada siang hari.
Sebagaimana diketahui, dalam dua bulan terakhir ini, kawasan Aceh Utara sudah tiga kali diterjang puting beliung. Kejadian pertama terjadi pada 10 Juli 2019 di empat kecamatan yang mengakibatkan 34 bangunan rusak. Masing-masing di Kecamatan Simpang Keuramat 17 bangunan (toko dan rumah), di Seunuddon lima rumah, Baktiya 11 rumah, dan di Tanah Jambo Aye (1 rumah).
Kemudian, kejadian kedua terjadi pada 24 Juli 2019. Dalam bencana kali ini menyebabkan 15 rumah rusak dalam dua kecamatan. Di Kecamatan Paya Bakong 5 bangunan rusak, dan di Kecamatan Meurah Mulia rusak. Peristiwa ketiga terjadi pada 1 Agustus 2019, di mana 12 rumah rusak, 11 diantaranya berada di Kecamatan Paya Bakong, dan satu rumah lagi di Kecamatan Meurah Mulia. Akibat kejadian itu, dua kepala keluarga terpaksa mengungsi.
“Berdasarkan satelit, angin dari barat kecepatannya mencapai 18 kilometer/jam. Sementara kecepatan angin normal 10 kilometer/jam,” ujar prakirawan BMKG Aceh Utara, Arijuddin kepada Serambi, Sabtu (3/8). Sedangkan untuk suhu udara sampai 7 Agustus 2019 berkisar 22-33 derajat Celsius.
Disebutkan, terjadinya puting beliung di kawasan Paya Bakong pada Kamis (1/8) karena pada awalnya terjadi pertumbuhan awan hitam. Karena itu, masyarakat jika sudah melihat awan besar menjulang tinggi besar harus mengetahui akan berpotensi terjadi puting beliung. “Jadi, puting beliung tersebut berawal dari awan CB,” ujar Arijuddin.
Disebutkan, untuk 1 Agustus 2019, kecepatan angin di Aceh Utara berkisar 24 kilometer/jam. Sehingga, potensi terjadi puting beliung masih ada dengan kecepatan 18 kilometer/jam. “Angin puting beliung terjadi lokal. Artinya, tidak menyeluruh seluruh Aceh. Di mana ada awan CB, di situ berpotensi terjadi,” kata Arijuddin.
Ditambahkan, prediksi untuk tiga hari ke depan awan hitam masih berpotensi tumbuh. “Karena itu, kita berharap masyarakat tidak berteduh di bawah pohon besar yang menjulang tinggi, karena jika terjadi puting beliung dapat membahayakan,” pungkasnya.(jaf)
“Berdasarkan satelit, angin dari barat kecepatannya mencapai 18 kilometer/jam. Sementara kecepatan angin normal 10 kilometer/jam.”
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Amir Hamzah kepada Serambi kemarin menyebutkan, dirinya bersama tim turun langsung ke Kecamatan Paya Bakong untuk melakukan pendataan terhadap korban puting beliung. Berdasarkan informasi yang diterima dari muspika, dan masyarakat ada 14 bangunan yang rusak.
Bersamaan dengan pendataan, kata Amir Hamzah, dirinya bersama tim langsung menyalukan bantuan masa panik berupa sembako, kain sarung, baju, tikar dan sejumlah bantuan lainnya kepada korban. Hasil pendataan tersebut nantinya akan disampaikan kepada Bupati Aceh Utara, dan juga kepada BPBA.
“Ternyata, setelah kita turun ke lapangan, terdapat 14 lokasi terjadi puting beliung. Selain di Paya Bakong, juga di Meurah Mulia yaitu di Desa Baroh Kuta Batee. Di desa tersebut ada satu rumah warga yang rusak,” kata Amir sembari menyebutkan pendataan akan dilanjutkan hingga hari ini, Minggu (4/8).(jaf)