Baca tanpa iklan
Selain kawasan Kecamatan Blangpidie dan Susoh, hujan instensitas sedang juga mengguyur kawasan Kecamatan Babahrot.
Turunnya hujan diharapkan membantu memadamkan beberapa titik api yang muncul di Kecamatan Babahrot.
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Hujan ringan mulai turun di kawasan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (8/8/2019) malam, setelah kemarau melanda selama beberapa pekan.
Amatan Serambinews.com, awan mendung tampak menyelimuti sejumlah kawasan Kabupaten Abdya sejak Kamis sore, namun hujan ringan baru turun sekira pukul 21.35 WIB, malam ini.
Selain kawasan Kecamatan Blangpidie dan Susoh, hujan instensitas sedang juga mengguyur kawasan Kecamatan Babahrot.
Baca: Aceh Barat Siaga Darurat Asap Karhutla, Ada Dapur Umum di BPBD
Turunnya hujan diharapkan membantu memadamkan beberapa titik api yang muncul di Kecamatan Babahrot.
Titik api yang mencul Kamis sore antara lain di Km 5 Jalan Ie Mirah-Terangun, namun titik api dari areal kebun pisang milik warga setempat dilaporkan sudah padam.
“Betul titik api di Km 5 jalan menuju Terangun telah padam. Apalagi hujan mulai turun malam ini,” kata Keuchik Gampong Ie Mirah, Herman kepada Serambinews.com.
Sedangkan peristiwa kebakaran lahan kelapa sawit di Jalan 30 kawasan Desa Lhok Gayo, Kecamatan Babahrot, Kamis siang, juga sudah berhasil dipadam setelah puluhan petugas dari BPBK Abdya bersama personel Polsek, Koramil Babahrot, termasuk petani bekerja keras melakukan pemadaman.
Baca: Besok Malam, 200-an Mobil Semarakkan Takbir Keliling di Lhokseumawe, Berikut Rutenya
Akan halnya api membakar areal tanaman kelapa sawit di Desa Blang Dalam, Kecamatan Babahrot juga sudah berhasil dipadamkan pada Kamis siang.
Hal itu dibenarkan Kabid Kedaruratan pada BPBK Abdya, Wan Fadli ketika dihubungi, Kamis malam tadi.
“Benar api yang membakar lahan sawit di dua lokasi tersebut sudah berhasil dipadamkan. Bila ada titik api lainnya, diharapkan bisa padam dengan turun hujan malam ini,” kata Wan Fadli.
Hujan intensitas sedang membasihi bumi Abdya, tentu disambut rasa syukur para petani yang belum bisa mengolah lahan sawah.
Lahan tidak bisa digarap setelah terputus suplai kebutuhan air sawah setelah dilanda kemarau.