Cuaca Buruk Adang Heli Pengebom Asap

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas BPBD, TNI, Polri di Aceh Barat memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Alue Penyareng, Kecamatan Meureubo, kabupaten setempat, Rabu (7/8).

MEULABOH - Helikopter bom air yang dikerahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat, hingga kini belum bisa bekerja. Pasalnya, helikopter merk Kamov KA 32C yang semula direncanakan berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh besar, ke Aceh Barat pada Jumat (9/8), akhirnya gagal terbang. Penyebabnya, heli pengebom asap tersebut diadang cuaca buruk yang melanda kawasan Banda Aceh dan sekitarnya sepanjang hari kemarin. 

Rencana awal, helikopter yang dipiloti Ivan ini akan terbang dari Bandara SIM sekitar pukul 11.00 WIB kemarin. Namun, karena cuaca buruk kemudian ditunda hingga pukul 14.00 WIB. Jadwal itu kembali berubah menjadi pukul 16.00 WIB dengan alasan yang sama. Akibat cuaca yang tak kunjung membaik, akhirnya pemberangkatan heli tersebut ke Aceh Barat ditunda hingga besok (hari ini-red). Heli yang tiba di Bandara SIM dari Palembang, Sumatera Selatan, pada Kamis (8/8) sore, dijadwalkan terbang ke Meulaboh, Sabtu (10/8) pagi ini sekitar pukul 07.00 WIB.

Danrem 012/TU, Kol Inf Aswardi, mengatakan, helikopter yang direncanakan terbang dari Banda Aceh ke Meulaboh kemarin batal karena cuaca buruk melanda Banda Aceh dan sekitarnya. "Besok (hari ini-red) heli itu akan terbang ke Aceh Barat untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di kabupaten itu melalui udara," katanya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), T Ahmad Dadek, dan tim helikopter, Toni, yang ditanyai terpisah juga mengakui cuaca buruk menjadi penyebab helikopter tersebut tidak jadi terbang dari Bandara SIM ke Aceh Barat, kemarin.

Kerahkan tim gabungan

Informasi lain, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Jumat (9/8) dikerahkan untuk memadamkan karhutla di kabupaten itu. Tim tersebut berupaya memadamkan api dari jalur darat. Informasi yang diperoleh Serambi, kemarin, di Kantor BPBD Aceh Barat sudah dibuka Posko Karhutla yang dilengkapi dapur umum.

Tim gabungan yang berupaya memadamkan kebakaran itu terdiri atas petugas BPBD, TNI/Polri, Basarnas,  Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Tagana, dan sejumlah lembaga lainnya. Tim itu dikerahkan ke tiga titik yaitu Kecamatan Bubon 60 orang, Johan Pahlawan 60 orang, dan ke Kecamatan Meureubo 100 orang.

Danrem 012/TU, Kol Inf Aswardi, Dandim 0105/Aceh Barat, Letkol Nurul Diyanto, bersama Kapolres AKBP Raden Bobby Aria Prakasa, dan Kepala BPBD, Mukhtruddin, kemarin meninjau lokasi karhutla di Alue Penyareung, Meureubo. Peninjauan itu dilakukan setelah rapat koordinasi di kantor BPBD setempat.

Danrem kepada wartawan mengatakan, kebakaran lahan dan hutan itu terjadi di beberapa titik dalam tiga kecamatan yaitu Bubon, Johan Pahlawan, dan Meureubo. Menurutnya, tim gabungan yang dibagi tiga regu (satu kecamatan satu regu) hingga kini masih terus berupaya memadamkan api.

Kepala BPBD Aceh Barat, Mukharuddin, melalui tim Pusdalops, Masyuri, mengatakan, sejauh ini pemadaman kebakaran lahan dan hutan masih dilakukan jalur darat. Sementara pemadaman melalui jalur udara masih menunggu datangnya helikopter BNPB yang hingga saat ini masih berada di Banda Aceh.

Sementara itu, jamaah Masjid Agung Baitul Makmur dan Forkopimda Aceh Barat, mengikuti doa bersama seusai shalat Jumat, kemarin. Doa meminta diturunkan hujan itu dipimpin Majelis Pemusyawaratan Ulama (MPU) setempat. Doa bersama itu dilaksanakan karena dalam beberapa waktu terakhir Aceh Barat dilanda karhutla hingga memunculkan asap pekat. "Semoga hujan segera turun," ujar Kapolres Aceh Barat.

Secara terpisah, petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Barat bersama staf Puskesmas membagikan 10.000 masker kepada warga pada lima titik di kabupaten itu, Jumat (9/8). Pembagian masker itu dimulai sekitar pukul 08.00 WIB kemarin. Kegiatan yang turut dibantu personel TNI dan Polri itu berlangsung di depan Suzuya Mall Kecamatan Johan Pahlawan   Simpang Alue Penyareng Kecamatan Meureubo, Simpang Cot Darat Kecamatan Samatiga, Gampong Napai Kecamatan Woyla Barat, dan Desa Layung Kecamatan Bubon.

Kabid Pelayanan dan SDM Kesehatan Dinkes Aceh Barat, Misni Fitriadi, didampingi Kepala Puskesmas Johan Pahlawan, Syarifah Nur, mengatakan pembagian masker merupakan salah satu upaya mencegah masyarakat terdampak asap kebakaran hutan dan lahan. "Masker kita bagian pada lokasi yang terkena asap," kata Syarifah.

Dekati pemukiman

Di Desa Seuneubok, Johan Pahlawan, kebakaran hutan dan lahan sudah mendekati pemukiman warga. Bahkan rumah Nurjana, salah seorang warga desa tersebut terpaut 50 meter dari titik kebakaran. Sehingga, dua hari terakhir tim gabungan dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan apai. "Rumah kami sudah sangat dekat lokasi kebakaran lahan. Kami juga dikepung asap," kata Nurjana. Karhutla di areal seluas 121,8 hektare itu juga dilaporkan masih menimbulkan asap pekat seperti di Bubon dan Samatiga. Asap mengepul sejak Subuh hingga pukul 10.00 WIB. (riz)

Berita Terkini