Enam unit Damkar berjibaku memadamkan api, cepatnya rambatan api, membuat rumah yang ditempati keluarga tersebut serta isinya ludes terbakar.
Murdani menambahkan, Dinsos Bireuen sudah mengantar bantuan masa panik.
Sedangkan tenda tempat mereka berteduh sementara sedang diusahakan.
"Nurdin dan anaknya serta seorang cucu kehilangan tempat tinggal, jalan keluarnya akan dibahas dengan unsur pimpinan," kata Kadissos Bireuen ini.
Beberapa warga setempat berharap Pemkab Bireuen membantu keluarga miskin tersebut, karena tidak ada lagi tempat mereka berteduh.
Informasi dihimpun Serambinews.com, keluarga tersebut menempati rumah gubuk karena tidak memiliki tanah sendiri untuk membangun rumah.
Zubaidah selain mencuci pakaian di beberapa tempat, juga sebagai penjaga di WC umum dekat rumahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. (*)