Berita Aceh Jaya

TRK Anggap Terowongan Geurutee Keperluan Mendesak, Ini Alasannya

Penulis: Subur Dani
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teuku Raja Keumangan (TRK)

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA terpilih dari daerah pemilihan 10, Teuku Raja Keumangan (TRK) meminta Pemerintah Aceh untuk mengingatkan Pemerintah Pusat, agar memasukkan proyek pembangunan terowongan Geurutee dalam proyek strategis nasional (PSN).

TRK menganggap, terowongan Geurutee adalah keperluan mendesak masyarakat Aceh saat ini.

Alasannya cukup logis, karena jalan utama yang selama ini dilewati sudah sangat memprihatinkan, sering terjadi kecelakaan dan juga bencana alam.

“Saya rasa ini keperluan mendesak kita, coba lihat selama ini pasti sering terjadi kemacetan di sana karena banyak truk yang melintas, jalannya kecil. Yang kita takutkan sering terjadi kecelakaan dan terjadi bencana alam seperti longsor,” kata TRK kepada media di Banda Aceh, Selasa (3/9/2019).

Baca: Dua Puskesmas di Bireuen belum Akreditasi

Sebelumnya, TRK mengaku juga sudah menyampaikan secara khusus permintaan itu kepada Presiden RI, Joko Widodo dalam pertemuan terbatas saat Jokowi berkunjung ke Aceh beberapa waktu lalu.

“Saya sudah sampaikan langsung kepada beliau dan respons Pak Presiden saat itu cukup bagus. Beliau tanya ke saya berapa perlu dana untuk terowongan Geurutee itu, saya jawab asal hari itu Rp 15 triliun,” kata TRK.

Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan lebih lanjut dari pihak istana terkait itu.

Oleh karena itu, menurut Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) Aceh ini, perlu adanya desakan dari Pemerintah Aceh kepada Pemerintah Pusat, agar wacana pembangunan terowongan Gerutee itu dilaksanakan.

 “Saya rasa nggak ada yang nggak mungkin jika memang semuanya satu tujuan yakni membangun infrastruktur di negeri ini. Banyak sudah proyek infrastruktur yang sudah dibangun Pak Jokowi selama ini, dan terowongan ini kita berharap harus jadi,” kata TRK.

Pemerintah Aceh juga harus memasukkan wacana itu ke dalam RPJM Aceh, agar wacana itu menjadi skala prioritas dan segera terealisasi.

“Saya rasa perlu APBN untuk membangun terowongan ini, makanya Pemerintah Aceh harus sering menyampaikannya ke Pemerintah Pusat,” kata TRK.

Baca: Sidak Puskesmas dan Kantor Camat, Bupati Rocky Minta Pelayanan Ditingkatkan

Selama ini, pemerintah memang sudah mulai membangun jalan Jantho (Aceh Besar)-Lamno (Aceh Jaya) sepanjang 60 km.

Namun, pembangunan itu katanya belum juga tuntas.

“Padahal jalan ini juga memberi dampak dan kemudahan bagi masyarakat jika sudah selesai, makanya kita dorong terus, termasuk terowongan,” ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini