Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL – Warga Aceh Singkil menggelar tradisi malam tolak bala dengan mengadakan zikir bersama dan berkeliling kampung pada Selasa (19/8/2025) malam.
Ritual itu merupakan tradisi tolak bala yang biasa digelar malam Rabu terakhir bulan Safar dalam kalender Hijriyah.
Warga yang menggelar pawai sambil berdoa terpantau di sepanjang jalan provinsi kawasan Dusun Muara Pea, Desa Ketapang Indah, Kecamatan Singkil Utara.
Warga melengkapi pawai dengan obor sebagai penerang jalan.
Baca juga: Disepanjang Tahun 2007-2025, 6 Meninggal dan 7 Luka-Luka di Aceh Singkil Akibat Terkaman Buaya
Peserta pawai sambil zikir itu, melengkapi diri dengan pengeras suara.
Pengeras suara dinaikan dalam becak, berada di barisan terdepan.
Baca juga: Dharma Wanita Aceh Singkil Motori Aneka Lomba Semarak Kemerdekaan, Kaum Ibu Rela Panas-panasan
"Doa tolak bala dilaksanakan malam Rabu terakhir Safar. Kalau kendurinya Rabu sore," kata Fardi peserta pawai zikir tolak bala.
Sementara di Desa Lipat Kajang Atas, Kecamatan Simpang Kanan, peserta tolak bala pawai di sepanjang jalan Nasional di daerah itu.
Di Lipat Kajang Atas, warga menggunakan cahaya telpon seluler sebagai penerang.
Baca juga: Cuaca Hari Ini Seluruh Wilayah Aceh Singkil Berawan, Kelembaban 96 Persen
Sedangkan pemimpin doa berjalan di bagian depan dengan pengeras suara dibawa dalam becak.
Selain pawai keliling kampung, doa pada malam tolak bala juga digelar di masjid, mushala serta tempat pengajian.
Salah satunya di Dusun 4 Desa Gosong Telaga Barat, anak-anak serta orang tua membaca yasin berjamaah pada malam tolak bala di tempat pengajian Safinatul Ilmi setelah shalat magrib.
Setelahnya ditutup dengan zikir sambil berjalan kaki dari balai pengajian itu ke sepanjang jalan dan kembali lagi ke balai pengajian.
Baca juga: Tembikar “Amsterdam” Sisa Peradaban Singkil Lama, Kini Jadi Sarang Buaya
"Shalat magrib berjamaah langsung membaca yasin tulak bala dan ditutup dengan berzikir berjalan," kata guru balai pengajian anak-anak Safinatul Ilmi, Ustadz Ahmad Yani.
Tolak bala merupakan upaya mencegah atau menolak bala, musibah, atau marabahaya.
Ritual itu digelar setiap Rabu terakhir bulan Safar. Di beberapa wilayah memiliki nama berbeda-beda.
Ada yang menyebutnya tulak bala, Rabu wekasan dan Rabu habeh.(*)