Luhut Saran BPJS Dibantu China, Rizal Ramli Beberkan Keburukannya: Kayak Negara Keterbelakangan Aja

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rizal Ramli

Mengigat BPJS Kesehatan merupakan konsumen utama obat-obatan.

"Itu salah satu perusahaan asuransi besar, di Tiongkong," jelas Rizal Ramli.

"Menurut saya jangan gitu lah, nanti kalau di kasih sama perusahaan Tiongkok ini data kesehatan kita semua ada di Beijing,"

"Yang kedua nanti bisnis obat-obatan, kan nanti pembeli obat paling besar adalah BPJS,"

"Akhirnya mereka jadi pengasoknya juga dan lain-lain," tambahnya.

Rizal Ramli meminta para pejabat terkait lebih memikirkan kepentingan dan keamanan nasional.

"Saya minta para pejabat yang berpikiran begini (meminta bantuan ke China), pikirkanlah kepentingan nasional dan keamanan nasional," ujar Rizal Ramli.

Ia mengatakan sebaiknya pemerintah tak selalu meminta bantuan dari Tiongkok apabila terkena masalah.

"Jangan asal setiap masalah minta tolong sama Tiongkok," kata Rizal Ramli.

"Kaya kita negara keterbelakangan aja," imbuhnya.

Baca: Diduga Terlibat Dalam Kasus Pelecehan Bebby Fey, Atta Halilintar Enggan Berkomentar

SIMAK VIDEONYA:

Terpisa menurut Luhut, saat bertemu dengan Ping An, ia menyarankan agar perusahaan asuransi tersebut bertemu langsung dengan BPJS Kesehatan untuk membicarakan apa saja yang bisa diterapkan atau ditingkatkan lagi untuk memperkecil defisit yang jumlah pesertanya saat ini mencapai lebih dari 222 juta.

Ia berharap perusahaan ini bersedia berbagi pengalaman mereka yang telah sukses mengelola asuransi kesehatan bagi peserta yang jumlahnya lebih banyak dari peserta BPJS.

Luhut mengakui, bahwa BPJS ini tidak masuk dalam lingkup bidang kerjanya, tetapi dari pertemuan itu, dirinya sebagai warga negara Indonesia berharap Ping An bisa memberi masukan atau sumbang saran.

Grup Ping An mengelola jasa keuangan pada tiga divisi yaitu asuransi, investasi dan perbankan dengan aset mencapai 1,3 triliun dollar AS.

Halaman
123

Berita Terkini