Oleh karena itu, dalam dua tahun terakhir ini petani ramai-ramai beralih menanam jagung.
Petani Pidie Jaya Semakin Malas Tanam Kedelai, Ini Sebabnya
Laporan Abdullah Gani |Pidie Jaya
SERAMBINEWS,COM, MEUREUDU - Areal pengembangan palawija khususnya kedelai (kacang kuning) di Pidie Jaya dalam tiga tahun terakhir (2016-2018) cenderung semakin menurun.
Sementara komoditi jagung kian meluas dan terluas di Bandardua dan Bandarbaru.
Malasnya petani menanam kedelai, kata Kabid Produksi Dinas Pertanian dan Pangan Pijay, Safri Sallam SP MP, akibat semakin tidak menentunya harga jual.
Bahkan kadangkala petani dirugikan karena harganya anjlok hingga batas terendah.
Sebaliknya, lanjut Safri, harga jagung pipil dibeli pedagang pengumpul lumayan bagus atau sesuai.
Oleh karena itu, dalam dua tahun terakhir ini petani ramai-ramai beralih menanam jagung.
Baca: Kasus Pedagang Ayam Setubuhi ABG Aceh Utara di Hotel, Terungkap dalam Mobil Ada Pasangan Lain
Baca: SMP di Bener Meriah Kekurangan Siswa, Ini Faktornya
Baca: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Buruh Hingga Pengusaha Menolak, Ancam Demo Besar-besaran
Baca: Kulit Leher Terlihat Hitam Bukan Berarti Jorok, Hati-hati Itu Tanda Penyakit Serius
Sebelumnya Kecamatan Bandarbaru dan Meureudu, adalah kawasan kedelai terluas, tapi belakangan semakin menciut.
Sementara jagung, kini menduduki posisi teratas atau berhasil menggeser kedelai.
Selain Bandardua dan Bandarbaru, kecamatan lainnya di sana yang jagungnya mulai meluas adalah, Meurahdua dan Ulim.
“Belakangan, hanya jagung yang cukup dimintai petani," sambung Yahya penyuluh pertanian di sana.
Maraknya petani bertanam jagung, sambung Kadistanpang Pijay, drh Muzakkir Muhammad, menyusul tingginya produksi yang dicapai pada 2016.
Kala itu, Dirjentan Pangan yang melakukan panen perdana di Gampong Drien Bungong Bandardua.
Amatan Serambinews,com sekaligus hasil wawancara dengan beberapa petani jagung di Bandardua dan Bandarbaru, mereka tertarik tanam jagung, selain tidak terlalu merepotkan, juga harganya lumayan.
Seperti panen yang baru lalu harganya Rp 3.700 s/d Rp 4.000 per-kilogram.
“Harga jagung lumayan bagus saat panen lalu,” kata M Kamal, ketua Kelompok Jagung Gampong Kumba-Bandardua. (*)