LHOKSEUMAWE - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Hinpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Lhokseumawe-Aceh Utara, Selasa (10/9) sekitar pukul 11.35 WIB, berdemo di depan gedung DPRK Lhokseumawe. Demo dimulai seusai seremoni pengambilan sumpah 25 anggota DPRK Lhokseumawe periode 2019-2024. Para undangan masih banyak berada di dalam gedung ataupun di luar gedung.
Sedangkan pada sesi akhir demo, mahasiswa sempat memberikan setumpuk sayur dan perangkap tikus yang di dalamnya sudah tersangkut ikan asin. Demo yang berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB tersebut diawali para orasi di depan gerbang Gedung DPRK Lhokseumawe. Di bawah pengawalan ketat pihak kepolisan, para pendemo pun berorasi acara bergantian.
Tidak lama setelah itu, Ketua Sementara DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf, bersama sejumlah anggota dewan lainnya menemui para pendemo. Di hadapan para anggota dewan, mahasiswa pun membacakan pernyataan sikap, seperti terkait KEK Arun, kemiskinan, dan lainnya.
Setelah itu, Ketua Sementara DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf, awalnya berterima kasih kepada mahasiswa yang telah datang ke gedung dewan. Menurutnya, ini merupakan sebuah hal positif, sehingga dia memastikan kalau pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin untuk kelanjutan pembangunan di Kota Lhokseumawe. Ismail juga mengaku menampung semua aspirasi mahasiswa. "Mari kita sama-sama membangun Kota Lhokseuamawe ke arah yang lebih baik ke depan," pungkas Ismail A Manaf.
Kata sambutan juga disampaikan dua anggota DPRK Lhokseumawe lainnya, T Sofianus dan Azhari. Setelah ketiga anggota legislatif Lhokseumawe tersebut bicara, maka mahasiswa mendesak dewan untuk meneken petisi yang mereka serahkan. Ada empat poin dalam petisi yang akan menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti dewan, yakni terkait penegakan syariat Islam, kemiskinan, kejelasan Kota Lhokseumawe di KEK Arun, dan upaya memprioritaskan pekerja lokal di KEK Arun.
Setelah itu, ada empat poin pernyataan yang ditulis tangan oleh anggota DPRK Lhokseumawe T Sofianus, di atas selembar kertas yang sudah ada materainya, diteken oleh Ketua Sementara DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf.
Baru setelah itu para mahasiswa menyerahkan dua kado kepada dewan. Pertama, setumpuk sayur yang mengilustrasikan tentang penggusuran pedagang sayur baru-baru ini di Lhokseumawe. Selanjutnya, mahasiswa menyerahkan perangkap tikus yang di dalamnya sudah ada ikan asin. "Ini perangkap kami serahkan untuk menangkap tikus-tikus berdasi di dalam gedung dewan," ujar Koordinator Lapangan Aksi, M Fadli. Perangkap tikus itu kemudian diangkat bersama oleh para anggota dewan dan mahasiswa. Setelah itu mahasiswa pun membubarkan diri secara tertib. (bah)