18 Tahun Tragedi 9/11: AS Terus Mengulur Waktu untuk Mengadili Dalang Teror yang Sudah Tertangkap
SERAMBINEWS.COM - Serangan teror yang dilakukan kelompok ekstremis Al-Qaeda pada 11 September 2001 silam menimbulkan kengerian yang luar biasa.
Tak hanya masyarakat AS, seluruh dunia juga berduka atas kejadian yang menimbulkan banyak korban jiwa itu.
Diketahui dalam serangan itu, kelompok ekstremis Al-Qaeda membajak pesawat dan melakukan serangan bunuh diri.
Namun hingga belasan tahun berlalu, dalang-dalang dibalik aksi teror 9/11 yang menewaskan hampir 3.000 orang belum diadili.
Melansir New York Post, Selasa (10/9/2019), jaksa penuntut mencari hukuman mati untuk kelima dalang, termasuk Khalid Sheikh Mohammed.
Baca: VIRAL Motor ‘Terbang’ Nyangkut di Atas Pohon Bambu, Mbah Mijan: Makhluk Halus Melawan Gravitasi Bumi
Baca: Habibie Berpulang, Ilham Akbar Bertanggung Jawab Lanjutkan Mimpi Ayah untuk Terbangkan Pesawat R80
Jaksa penuntut telah berusaha selama bertahun-tahun untuk mengadili kasus ini, tetapi tempat yang terus berubah, pertanyaan tentang bukti yang dipaksakan dan keterbatasan mengadakan persidangan di Teluk Guantanamo telah memperlambat kasus tersebut.
Keluarga para korban mengatakan bahwa hukum yang hilang membuat mereka seolah-olah masuk neraka.
floridabulldog.org
Khalid Sheikh Mohemmed setelah penangkapannya di Rawalpindi, Pakistan, Maret 2003.
"Ini keterlaluan - lamanya waktu yang diperlukan," Debby Jenkins, yang kehilangan saudara lelakinya Joseph Jenkins dalam serangan World Trade Center, mengatakan kepada The Post pada hari Senin.
“Ribuan orang telah terkena dampaknya. Keluarga telah hancur. Tidak akan pernah ada penutupan, tetapi kami hanya ingin melihat keadilan. Itu yang kami tunggu-tunggu.”
Baca: BREAKING NEWS - Mantan Kadis dan Bendahara Disdik Aceh Timur Resmi Ditahan di Rutan Langsa
Baca: Hadiah Terbesar BJ Habibie untuk Aceh itu Bernama Pencabutan DOM
Alice Hoagland, yang putranya Mark Bingham memimpin upaya untuk merebut kembali United 93, Penerbangan 93 yang dibajak, mengatakan dia menghormati proses yang seharusnya tetapi ingin tersangka dieksekusi - semakin cepat semakin baik.
"Orang-orang ini berperan penting dalam menyiksa dan membunuh hampir 3.000 orang - salah satunya adalah anak saya," katanya kepada The Post, Senin.
"Mereka adalah orang-orang yang menyeramkan, dan mereka membunuh banyak dari kita, dan mereka pantas menderita dan mati."