KUTACANE - Kepala Dinas Cabang Pendidikan Wilayah Aceh Tenggara, Saiful Bahri SPd MSi mengatakan, pihaknya akan mendata guru mata pelajaran yang kurang di sekolah-sekolah. Guru yang berlebih akan dimutasi ke sekolah-sekolah yang selama ini kekurangan guru. "Ini kita lakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tingkat SMA, SMK, dan sekolah sederajat lainnya. Target kita untuk mengejar ketinggalan dari segi hasil ujian nasional (UN) menuju program Aceh Carong," kata Kepala Dinas Cabang Pendidikan Wilayah Aceh Tenggara, Saiful Bahri SPd MSi kepada Serambi, Minggu (22/9).
Kata dia, jumlah guru pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 305 orang tingkat SMAN dan non-PNS sebanyak 306 orang. Sedangkan untuk tingkat SMKN. Jumlah PNS 120 orang, non-PNS 230 orang, PKLK PNS sebanyak 11 orang dan non-PNS 23 orang. Mereka mengajar di 44 sekolah yang terdiri atas sekolah tingkat SMAN 20 sekolah, SMA swasta 6 sekolah, SMKN enam sekolah, SMK Swasta 10, SDLB dan SLB masing-masing satu sekolah. Sementara itu, kepala sekolah yang memiliki sertifikat calon kepala sekokah (cakep) 13 orang, sedangkan yang belum miliki sertifikat cakep tujuh orang, sedangkan kepsek yang belum miliki sertifikasi dua orang.
Menurut dia, sebenarnya persoalan guru di Aceh Tenggara tidaklah kurang. Namun, perlu adanya pendataan untuk penempatan secara proporsional, sehingga bisa merata di semua sekolah.
Menurut Saiful Bahri, pada 26 September 2019, Sekda Aceh, Kadis Pendidikan Aceh, dan Kepala BKA Aceh akan turun ke Aceh Tenggara untuk membagikan SK guru yang pensiun dan kenaikan pangkat 15 orang guru. (as)