Namun, Azhari Cagee tampaknya kecewa karena qanun itu masih saja tidak disetujui oleh pusat.
Bahkan, pusat secara diam-diam mengirim surat pembatalan pada 2016 lalu dan baru muncul surat itu belum lama ini.
"Kami juga sudah mengonfirmasi ke Mendagri tapi mereka tidak bisa menunjukkan bukti fisik dan administrasi bahwa surat itu sudah dikirim ke Aceh," katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Oleh karena itu, Azhari mendesak pimpinan dan anggota baru DPRA untuk memperjuangkan kekhususan Aceh tersebut.
"Kami mohon agar rekan-rekan yang baru tetap memperjuangkannya. Izinkan kami keluar dari gedung ini karena masa tugas kami sudah berakhir," pungkas Azhari Cagee.
Aksi interupsi Azhari Cagee ini benar-benar diapresiasi oleh seluruh hadirin yang hadir menyaksikan pelantikan anggota DPRA periode 2019-2024 tersebut. (*)