Stunting

Angka Anak Stunting di Kota Subulussalam Capai 1.527 Orang

Penulis: Khalidin
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KETUA TP PKK Kota Subulussalam, Hj Mariani Harahap SE didampingi Muspika Penanggalan meminum obat filariasis guna mencegah terjangkitnya penyakit kaki gajah, Senin (14/10/2019) di Penanggalan.

Sementara permasalahan stunting di Subulusalam menurut Mariani menunjukan angka yang sangat tinggi.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM  - Permasalahan kasus stunting atau anak pendek di Kota Subulussalam ternyata sangat tinggi.

Angka stunting di kota yang mekar 2 Januari 2007 ini masih mencapai 1.527 anak.

Hal ini diungkapkan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Subulussalam, Hj Mariani Harahap, SE turun tangan ke lapangan mengajak masyarakat untuk bersama-sama minum obat filariasis guna mencegah terjangkitnya penyakit kaki gajah, Senin (14/10/2019) di Penanggalan.

Menurut Mariani, persoalan stunting berkaitan erat dengan masalah kecacingan.

Sebab, kecacingan menjadi salah satu indikator penyebab stunting atau anak pendek.

Museum Nagan Raya Koleksi Alquran Merah dan Mini Berusia Ratusan Tahun, Terbuka untuk Umum

BREAKING NEWS – Longsor di Geurutee, Lalu Lintas Macet di Km 62

Tingkatkan Keahlian Mahasiswa, Telkomsel Kembali Gelar IndonesiaNEXT di Delapan Kota

Sementara permasalahan stunting di Subulusalam menurut Mariani menunjukan angka yang sangat tinggi.

Betapa tidak, berdasarkan data dari Puskesmas se Kota Subulussalam terdapat 1.527 anak stunting.

 Atas kondisi ini, Mariani mengatakan Pemko Subulussalam memberikan perhatian khusus dalam rangka menekan angka stunting pada anak.

Salah satu upaya menekan masalah stunting pada anak dengan minum obat cacing seperti filariasis. Selain meminum obat cacing filariasis, Mariani juga mengimbau masyarakat menjaga lingkungan.

 Dikatakan,  filariasis atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah juga meningkat di Subulussalam. Padahal, kaki gajah salah satu penyakit berbahaya.

Sebab, jika tidak segera mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap atau permanen berupa pembesaran kaki, lengan bahkan alat kelamin.

Persoalan kaki gajah di Subulussalam masih menjadi masalah kesehatan yang serius di kota Subulussalam sehingga masyarakat di sana diimbau untuk minum obat.

Mariani juga mengatakan, anak-anak maupun dewasa, baik pria maupun wanita, semua bisa tertular penyakit kaki gajah. Filariasis ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya.

Halaman
12

Berita Terkini