Longsor

Melintas Setelah Longsor Batu, Anggota DPRA Ini Desak Pemerintah Prioritaskan Persoalan Geurutee

Penulis: Subur Dani
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teuku Raja Keumangan (TRK) saat melintasi lokasi longsor batu di kawasan Gunong Geurutee, Aceh Jaya, Senin (14/10/2019).

Sebelumnya, TRK sudah pernah mendesak Pemerintah Aceh agar segera memperjuangkan ke Pemerintah Pusat untuk pembuatan terowongan Geurutee.

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA dari daerah pemilihan 10, Teuku Raja Keumangan atau yang akrab disapa TRK melintas sesaat setelah terjadinya longsor batu di kawasan pegunungan Geurutee, Desa Babah Ie, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, tepatnya di Km 62, Senin (14/10/2019) siang.

Beruntungnya, TRK dan rombongan dari Nagan Raya melintas sesaat setelah pembersihan jalan selesai dilakukan oleh tim gabungan.

"Alhamdllah saya tidak terkena macet memang, karena pas saya lewat sudah bersih semua, kendaraan pun sudah melintas seperti biasa," kata TRK menghubungi Serambinews.com, sekira pukul 14.30 WIB.

Ribuan Rokok Ilegal Dimusnahkan di Aceh Barat Daya, Ini Penyebabnya

Angka Anak Stunting di Kota Subulussalam Capai 1.527 Orang

Anggota DPR RI Rafli Kunjungi Anak Yatim di Dayah Mini Aceh di Alue Naga

Kepada Serambinews.com, TRK mengatakan, kondisi longsor yang terus terjadi di kawasan Geurutee saat musim hujan ini cukup meresahkan penggunaan jalan.

Oleh karena itu, TRK meminta pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten untuk segera fokus memprioritaskan hal itu.

Pemerintah diminta mencari cara alternatif agar lintasan Banda Aceh-Meulaboh ini tak terganggu saat bencana alam.

"Bencana alam tidak bisa kira prediksi, seperti yang terjadi hari ini. Alhamdulillah jika saat kejadian tidak ada korban, tapi jika ada korban bagaimana? Makanya saya desak pemerintah untuk segera dan serius memikirkan ini," katanya.

Sebelumnya, TRK sudah pernah mendesak Pemerintah Aceh agar segera memperjuangkan ke Pemerintah Pusat untuk pembuatan terowongan Geurutee.

"Tapi ini kan butuh waktu lama, tidak mungkin seperti balik telapak tangan. Jadi harus ada alternatif lain supaya lalu lintas tidak terganggu," katanya.

Ada beberapa alternatif kata politisi Partai Golkar ini. Pertama, agar pemerintah segera menuntaskan jalan alternatif Jantho-Lamno.

"Dengan begitu, jika ada bencana alam di Gunong Geurutee, Gunong Paro, atau Kulu, masyarakat bisa mengambil jalan alternatif itu " kata TRK.

Selain itu, TRK berharap agar dilakukan pelebaran jalan di kawasan Geurutee, Paro, dan Kulu dengan teknik cabtilver.

"Jurang-jurang di sana cukup bahaya, jalannya juga sangat sempit. Dan harapan kita kepada kementerian terkait agar segera membangun terowongan Geurute-Kulu-Paro, selain antisipasi bencana alama juga untuk percepatan ekonomi masyarakat di 8 kabupaten/kota kawasan barsela," pungkasnya. (*)

Berita Terkini