Tidak kurang 1.184 nelayan di Kecamatan Seunuddon yang menggantungkan hidupnya dari hasil melaut. Dari jumlah itu, sebagian besar nelayan di kawasannya, sudah hampir sebulan tak bisa melaut secara maksimal, karena krisis solar bersubsidi.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Ratusan nelayan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, dalam dua pekan terakhir tidak bisa mengoperasikan boatnya untuk melaut.
Karena sebagian besar nelayan di Aceh Utara, tak bisa memperoleh solar bersubsidi.
“Ada 592 unit boat nelayan di Kecamatan Seunuddon yang digunakan untuk mencari ikan di laut. Satu boat tersebut biasanya digunakan dua orang,” ujar Panglima Laot Seunuddon, M Hasan Ishak kepada Serambinews.com, Selasa (15/10/2019).
Artinya, tidak kurang 1.184 nelayan di Kecamatan Seunuddon yang menggantungkan hidupnya dari hasil melaut.
Dari jumlah itu, sebagian besar nelayan di kawasannya, sudah hampir sebulan tak bisa melaut secara maksimal.
Karena krisis solar bersubsidi.
• Abdya Punya Rumah Pijat Refleksi Tuna Netra, Bupati Minta Pejabat Melakukan ‘Sedekah Jabatan’
“Tiap boat 2 GT setiap harinya membutuhkan solar mencapai 40 liter, jadi dengan jumlah 1.184 nelayan, jumlah solar yang dibutuhkan mencapai 23.680 liter,” sebutnya.
Sedangkan solar subsidi yang dipasok dalam sepekan, hanya 32.000 liter.
“Kalau solar subsidi harganya Rp 5.150 sampai di sini kami terima Rp 5.300,” imbuhnya.
Tapi kalau non subdisi harganya mencapai Rp 7 ribu.
Sehingga nelayan tak mampu membelinya. (*)
• Sepekan Jelang Musda KNPI Lhokseumawe, Ini Para Balon Ketua yang Sudah Ambil Formulir Pendaftaran