MEULABOH - Bupati Aceh Barat, H Ramli MS pada Jumat (1/11), memerintahkan Kepala Dinas PUPR dan tim teknis untuk segera turun ke lapangan guna meneliti secara jelas faktor utama penyebab ambruk totalnya jembatan Ulee Raket di kawasan Desa Sawang Teube, Kecamatan Kaway XVI. Bupati juga memerintahkan tim tersebut untuk mengambil langkah penanganan tepat guna menghindari dampak buruk ke depan.
Bupati Aceh Barat, Ramli MS mengatakan, tim teknis tersebut wajib membuat laporan tertulis kepada dirinya terkait semua hasil yang mereka dapat di lapangan. “Terutama menyangkut lokasi pembangunannya apakah masih memungkinkan di lokasi sekarang atau harus dibangun di tempat lain, sehingga butuh pengkajian secara teknis,” kata Ramli MS menjawab Serambi di ruang kerjanya, Jumat (1/11).
Selain itu, jelasnya, tim teknis juga harus mampu melihat indikasi kerusakan jembatan tersebut, apakah ambruknya jembatan itu ada kaitan dengan ulah manusia seperti imbas pengerukan dan pengambilan pasir di bawah jembatan atau tidak. “Kalau memang dugaan kerusakan jembatan itu akibat campur tangan manusia, itu biar lah menjadi kewenangan polisi. Jika tak ada maka akan kita cari solusi dengan bermusyawarah bersama Dandim, Polres, Kajari, dan pihak terkait lainnya untuk pembangunan kembali jembatan Ulee raket,” ucapnya.
Menurut Bupati, jembatan tersebut wajib segera ada penanganan cepat, mengingat itu untuk kemaslahatan dan kepentingan orang banyak di wilayah itu. Sehingga arus transportasi dari Kaway XVI ke Pantai Ceureumen dan sebaliknya tak terganggu. “Makanya, tim teknis harus segera mengkaji pembangunan jembatan tersebut dengan harapan pembangunan ke depan punya kualitas yang baik dan harus benar-benar dilakukan studi kelayakan,” ulas dia.
Lebih lanjut, Bupati Aceh Barat, H Ramli MS menerangkan, proyek pembangunan jembatan Ulee Raket di Desa Sawang Teube, Kecamatan Kaway XVI itu sebelumnya sudah dilakukan tender untuk penanganan bagian yang telah lama rusak akibat ambruk pada tahun 2018 lalu. Namun, dengan kondisi sekarang yang ambruk total maka jembatan tersebut harus dibangun baru lagi secara keseluruhan.
“Untuk pembangunan baru ditaksir akan menghabiskan anggaran mencapai Rp 40 miliar lebih, sedangkan anggaran yang dialokasikan tahun ini hanya Rp 20 miliar untuk pembangunan bagian yang telah rusak. Sehingga untuk dibangun semua harus ada penambahan anggaran lagi sekitar Rp 20 miliar lebih,” sebutnya.
Di sisi lain, Bupati mengungkapkan, jika nantinya tim tenaga teknis mengatakan tidak mungkin lagi dibangun di lokasi semua karena bisa berdampak buruk, maka pihaknya akan segera memerintahkan camat supaya mensosialisasikan kepada warga di daerah itu. “Kalau jembatan itu bisa dibangun di lokasi yang sama, ya alhamdulillah. Namun jika tidak, maka akan kita tugaskan camat untuk segera mensosialisasikan pemindahan jembatan tersebut kepada warga,” tutupnya.(c45)