Mereka sukses mengukir sejarah sebagai tim yang tak terkalahkan di kandang.
Sementara Persewar Waropen finis di peringkat kedua Wilayah Timur.
Tak berlebihan, pertemuan antara kedua tim bertajuk sebagai duel Barat dengan Timur.
Persiraja memiliki rekor bagus ketika bertemu klub Papua.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Lantak Laju sukses mencatat satu kemenangan, satu draw, dan sekali kalah.
Tentu saja ini membuktikan kalau kekuatan Persiraja harus diwasapadai Mutiara Bakau–julukan Persewar–.
Kemenangan Persiraja terjadi saat melawan tim legendaris, Perseman Manokwari di Stadion Manahan, Solo, musim 2006-2007 di babak delapan besar Liga 1.
Persiraja yang dilatih Anwar mampu menang 2-1 di menit akhir pertandingan.
Sepasang gol kala itu dihasilkan legiun asing, Robson dan Alvin Kie.
Sebenarnya, Tarmizi Rasyid, Khalidan, Wahyudi, Dicky Anggriawan, Abdul Musawir, Samsul Bahri, dan Antonio Teles mampu mencetak dua gol lagi.
Sayangnya, dua gol Abdul Musawir dianulir wasit asal Jawa Timur, Jumadi Effendi.
Pun begitu, Lantak Laju menang dan memastikan promosi ke Divisi Utama–kini Liga 2–.
Pada musim 2011, dalam tarung babak delapan besar divisi utama, Persiraja menyerah 0-2 ketika bertemu Persiram Raja Ampat di Stadion Mandala, Jayapura, Papua.
Beruntung, di pertandingan terakhir, Azhari dkk menahan tuan rumah Persidafon Dafonsoro 1-1 sekaligus lolos ke semifinal.
Bagi Persiraja, kemenangan atas Persewar akan membuat lebar jalan ke babak semifinal.