Ekses banjir yang merendam areal sawah, bibit padi yang baru tumbuh dan yang baru ditabur di tempat penyemaian sudah mati dan dibawa banjir. Karena itu, dipastikan petani kembali merugi. Selain itu, masa tanam padi juga akan bergeser dari yang ditargetkan sebelumnya.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Ratusan hektare areal sawah di sejumlah desa dalam Kecamatan Matangkuli dan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara hingga Rabu (13/11/2019) pagi, masih terendam banjir.
Banjir mulai merendam kawasan tersebut pada Selasa (12/11/2019) pagi sekira pukul 06.30 WIB.
Lalu, banjir mulai meluas.
Sehingga bukan hanya ribuan rumah warga yang terendam, tapi juga ratusan areal sawah juga ikut terendam sampai saat ini.
Ekses banjir yang merendam areal sawah, bibit padi yang baru tumbuh dan yang baru ditabur di tempat penyemaian sudah mati dan dibawa banjir.
Karena itu dipastikan petani kembali merugi.
• Pendaftaran CPNS 2019 – Ini Ketentuan Swafoto Untuk Registrasi di SSCASN, Berikut Cara dan Contohnya
Selain itu, masa tanam padi juga akan bergeser dari yang ditargetkan sebelumnya.
Karena warga harus menyemai kembali benih padi lagi.
“Tahun ini di Kecamatan Pirak Timu ada sekitar 28 hektare areal sawah sudah dibajak. Dari jumlah itu sebagian sudah bisa tanam, tapi kemungkinan padi yang akan ditanam sudah mati, karena sudah dua hari terendam,” ujar Irfan, Warga Rayeuk Pange kepada Serambinews.com, Rabu (13/11/2019).
Benih yang disemai tersebut, kebanyakan jenis impari 42 bantuan dari Pemkab Aceh Utara.
“Kalau benih yang sudah disemai tak bisa digunakan lagi, kami tidak memiliki stok benih,” ujar Irfan.
Karena itu diharapkan, untuk persoalan ini ada perhatian dari pemerintah.
• Tanggul DAS Lawe Tuban Aceh Tenggara Jebol, Jalan Agara-Sumut dan Rumah Terendam
Sementara itu, M Nasir warga Desa Hagu, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara kepada Serambinews.com menjelaskan, banjir sudah mulai surut.