Kebutuhan Batin Sulit Terpenuhi, Pengungsi Gempa Ambon Minta Dibangunkan Bilik Asmara

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengungsi Gempa Ambon keluhkan sulitnya bercinta dan kebutuhan seksual tak terpenuhi. Sewa penginapan hingga minta dibangunkan bilik asmara.

”Kalau saya,  kan kita juga harus malu dengan orang-orang tua di sini, jadi sebaiknya kita tunggu bantuan dari pemerintah agar kita bisa segera membangun rumah yang layak biar sederhana,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Maluku, Farida Salampessy memahami kebutuhan seksual bagi pengungsi.

Namun karena konsep penanganan pengungsi tidak lagi menggunakan sistem hunian sementara, maka pembangunan bilik asmara di lokasi-lokasi pengungsian tidak bisa dilakukan.

“Tidak ada lagi huntara, jadi langsung pembangunan rumah warga, kalau seandainya hunian sementara itu masuk dalam konsep maka sudah pasti itu (barak khusus) akan kita bangun,” katanya kepada Kompas.com.

Dia menyebut, saat ini anggaran untuk pembangunan rumah-rumah warga yang rusak telah disiapkan Kementerian Keuangan dan BNPB. Anggaran itu akan segera dicairkan ke Maluku.

Menurut Farida, anggaran pembangunan rumah-rumah warga yang rusak itu belum dapat dicairkan karena masih perbaikan administrasi para korban gempa.

“Karena kemarin itu dari kabupaten kota memasukkan data tanpa NIK dan Kartu Keluarga jadi diperbaiki ulang. Nanti setelah itu semua selesai dananya langsung cair, jadi masyarakat bisa langsung membangun  kembali rumahnya, mungkin bulan depan sudah bisa selesai,” katanya.

(Kompas.com/Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sulitnya Pengungsi Bercinta di Lokasi Pengungsian, Sewa Penginapan hingga Minta Bilik Asmara"

Berita Terkini